a 2000s love story between fandro and carissa when they were in high school. 💌 Ini bukan soal cinta tanpa restu orang tua ataupun cinta beda keyakinan ataupun perjodohan ataupun lainnya. Tapi ini tentang.. mengikhlaskan. Atas nama cinta, kita tidak selamanya sama. Atas nama rasa, gejolak cinta membara tanpa kita duga. Dan atas nama masa, terpisah dan bersama, dunia bukan milik keabadian. "Fandro, saya menyukaimu sejak hari terakhir Masa Orientasi Sekolah (MOS) di SMA. Bahkan saat saya belum tahu namamu", teriak carissa berlinang air mata. Untuk laki-laki yang saya sayangi, Fandro /•Berasal dari Bahasa Latin, yang artinya Pemanah•/ Hari ini saya menulis surat untuk hari ulang tahunmu. Saya juga ingin menulis puisi untukmu, tapi saya malu karena tulisan saya pasti tak seindah puisi-puisimu. Saya ingat, ketika masih SD, saya selalu menjadi juara satu saat lomba baca puisi, tapi saat lombanya berubah menjadi lomba cipta puisi, saya belum beruntung untuk mendapatkan piala yang biasa saya bawa pulang. Tapi semoga suatu saat nanti, saya bisa menciptakan satu puisi yang tiada duanya untuk kamu kenang selamanya. Walaupun belum terjadi, tapi terima kasih, karena kamu sudah menjadikan saya satu-satunya juara di hati kamu saat ini, dan semoga selamanya. Selamat ulang tahun, Fandro. Saya sayang sekali sama kamu. Saya harap kamu akan mengajak saya kencan romantis berdua di hari ulang tahunmu, lalu menghabiskan waktu seharian setelah pulang sekolah. Kamu harus bertanggung jawab, karena setiap hari, rindu ini berdebur seperti ombak di Samudra Pasifik. Tidak, saya bercanda tentang samudra pasifik. Tapi saya serius tentang merindukanmu. Hormat saya, Carissa Begitulah kutipan surat dari Carissa untuk Fandro.All Rights Reserved
1 part