[BL] Tantangan | Zoro x Sanji
  • Reads 55
  • Votes 11
  • Parts 1
  • Reads 55
  • Votes 11
  • Parts 1
Ongoing, First published Dec 12, 2021
Luffy yang tidak mengerti bagaimana cara mendekati seorang gadis, akhirnya memilih untuk meminta saran pada dua sobat karibnya, Zoro dan Sanji. 

Akan tetapi Luffy tidak tahu jika permintaannya malah berujung membuat keduanya saling bertengkar. 

"Tch, Marimo jelek sepertimu mana punya skill dalam urusan percintaan! "

"Sembarangan! jelek-jelek begini aku bisa membuat seseorang jatuh cinta padaku! Termasuk kamu!"

"Omong kosong!"

"Satu minggu! Hanya beri aku waktu satu minggu!"


Pair : ZoSan 
Warning : BL/bxb

Semua karakter bukan punya sayaaaa! Tapi seluruh cerita murni imajinsi saya!
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add [BL] Tantangan | Zoro x Sanji to your library and receive updates
or
#125zosan
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Kisah Tak Sempurna cover
After Graduation cover
Fiction -sungjake✔ cover
Kesayangan Bunda cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
How To Be A Good Papa | Noren cover
He Fell First and She Never Fell? cover
𝐒oerabaja, 1730 cover

Dosa Ku

65 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.