Hola Hola Halo
Hai gaes thx udah mampir nih. Mampir aja sering-sering. Canda deng.
Rasanya cerita ini memang kebanyakan kurangnya. Kurang manis, pedas, asin, asam, kecut. Ngaco.
Cerita ini rada-rada gaje, authornya aja gaje. Cantik gaje kan nggak apa-apa. Hehe
Namanya Nayla. Dia cantik. Sahabatnya Rara, panggil saja begitu. Andra selalu ada di otaknya Nayla, seperti parasit. Suatu ketika ada pemilihan ketua osis ternyata Andra terpilih. Tentu saja, Nayla tidak suka. Laki-laki yang pernah mempermainkannya bisa dibilang playboy itu menjadi ketua osis. Nayla memang sudah melupakannya. Andra lebih memilih Linda. Tapi mengapa bayangan itu masih melayang-layang. Nayla selalu mempertanyakan di benaknya 'apakah aku mencintainya?'. Sulit untuk Nayla menjawabnya. Di kesedihan yang melanda pastilah masih ada kebahagiaan. Tiera. sahabat yang manis, menenangkan, hangat dan penggila Doraemon. Dia yang selalu menenangkan dan tempat berbagi cerita bagi Nayla. Sahabat Nayla selalu terbuka termasuk Fabiya. Teman kecilnya yang imut. Selanjutnya, ada sosok laki-laki yang bisa mengisi ruang hati Nayla, sebut saja Yuan. Tapi Andra masih berkeliling di otaknya. Menyebalkan.
.
.
Kelulusan tiba, semua peserta didik sudah memilih universitas apa yang mereka inginkan. Termasuk Andra dia pergi jauh meninggalkan kenangan-kenangannya bersama Nayla.
'Apakah kau akan pergi jauh?'
'Kapan Andra akan kembali?'
'Apakah kita masih bisa bersama?'
'Apakah aku sudah mencintaimu?'
Pertanyaan-pertanyaan yang bodoh. Mengapa selalu mempertanyakan hal seperti ini, pikir Nayla.
'Lupakan saja, pergilah bersama Yuan'Angin ikut berbisik memberitahu jawaban. 'Apakah aku sanggup?' desis Nayla.
Pertama bagi Nayla untuk jatuh cinta sesakit ini. Seperti inikah rasanya?
Maaf ya kalau ceritanya membosankan. Baru pertama kali ini. Cerita ini lebih ke cerita pribadi. Tapi seru juga kalau berbagi cerita gini. Wqwq
Bay bay gaes thx
Salam civok Nayla si cantik
Edgar merasa beruntung memiliki Flora sebagai kekasihnya. Tak peduli jika Flora adalah gadis nerd disekolahnya.
Hanya orang bodoh yang tak menyadari betapa sempurnanya seorang Flora Ayumi Maharani.