Bertahun tahun Felisha hidup bahagia bersama ayah dan ibunya, tetapi beberapa tahun kemudian, disaat Felisha berumur lima belas tahun kedua orang tuanya pergi meninggalkannya untuk selamanya. Siapa yang tahu kehendak Tuhan? Felisha tak menyangka jika kedua orang tuanya yang terlihat sehat-sehat saja ternyata mengidap penyakit yang cukup serius, dan mampu membuat mereka berpulang ke pangkuan Tuhan. Malam itu, dimalam terakhir ia berkumpul bersama kedua orang tuanya. Ibunya memberikan sebuah surat kepadanya, setiap kalimat demi kalimat mampu membuat kesedihannya bertambah. Felisha menemukan fakta bahwa dia bukanlah anak kandung ayah dan ibunya yang selama ini sudah merawatnya, juga sebuah fakta bahwa dia memiliki kembaran. Jika sebelumnya Felisha kehilangan tujuannya, yaitu mengangkat tinggi-tinggi derajat kedua orang tuanya karena kedua orang tuanya sudah meninggal, sekarang ia mempunyai tujuan baru, yaitu Mencari tahu dimana keberadaan kembarannya.