Story cover for Demi Survive Di New York by KeimyKatsura
Demi Survive Di New York
  • WpView
    Reads 20
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 3
  • WpView
    Reads 20
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 3
Complete, First published Dec 14, 2021
Aku memang melupakan banyak hal sejak pagi ini.

Namun, masih ada satu hal yang harus aku ingat.

Aku harus hidup!

Demi hari ini,

Demi hari esok

Dan, 

Demi gadis itu.

Aku memang tidak tahu apa yang akan kami hadapi nanti. Tapi yang jelas, selama kami masih hidup, pasti akan ada hari esok. Entah bagaimanapun itu caranya.
All Rights Reserved
Sign up to add Demi Survive Di New York to your library and receive updates
or
#72shoot
Content Guidelines
You may also like
Kiara and zaki's love journey [sedang revisi √ ] by tiaxyl
28 parts Ongoing Mature
"Sayangkuu, cintakuu. Gimana dengan hari ini, hm? Are you happy?" "Seru dong, senang karena ada kamu, Ka. Hehe." Dulu, setiap percakapan kecil seperti itu mampu menyulap hariku jadi lebih indah. Tapi semua itu kini tinggal kenangan. Hubungan yang manis dan penuh tawa itu akhirnya harus berakhir, bukan karena cinta kami memudar, tapi karena kenyataan terlalu pahit untuk ditelan bersama. Aku masih mencintaimu. Masih ingin mendekat, masih berharap bisa kembali. Tapi jarak ini bukan lagi tentang raga-melainkan tentang takdir yang tak mengizinkan kita bersatu. Cinta kita besar, tapi tidak cukup untuk melawan kenyataan yang tak berpihak. Banyak halangan yang kucoba lalui demi kamu, demi kita... tapi ternyata semesta punya rencana lain. Kini, aku hanya bisa menatapmu dari kejauhan. Ingin kembali, tapi tak bisa. Ingin melepaskan, tapi hatiku belum rela. Satu kejadian itu-satu hari yang mengubah segalanya-telah memutus tali yang tak terlihat namun sangat kuat mengikat kita. Jika bukan karena kejadian itu, mungkin aku masih tersesat dalam hubungan yang samar: ada, tapi tak punya peran. Dulu aku memegang peran utama di hidupmu. Sekarang? Bahkan untuk menjadi figuran pun aku tak lagi layak. Kita pernah sangat dekat, tapi kini aku tahu... melepaskan sesuatu yang sudah terasa seperti rumah tidak akan membuat segalanya membaik. Bahagia tidak selalu datang setelah menjauh. Dan seringkali, hubungan yang tampak sempurna dari luar menyimpan luka yang tak pernah terucap. Aku tak menyangka semuanya akan berakhir seperti ini. Tapi yang sudah terjadi, biarlah terjadi. Meski begitu, kenangan itu-kenangan tentang hari itu-masih terpatri jelas di pikiranku. Hari saat aku sadar... cinta saja tidak cukup.
Biopocalypse by TSaptiawan
42 parts Complete
Selamat datang di kiamat zombie!... Jika menurutmu itu hanyalah cerita dalam Film-film horor yang kalian tonton, kau salah. Di akhir tahun 2020, tepatnya 1 tahun paska Covid 19, sebuah tragedi mengerikan terjadi. Awalnya semua baik-baik saja sampai kau merdengar kabar buruk; Seisi kota mulai terinfeksi virus baru yang tak bisa disembuhkan. Virus ini meracuni tiga perempat populasi dunia dan mengubah semua orang menjadi zombie akibat insiden percobaan serangga biologis. Kau tak percaya? Lihat saja diberita. Semuanya menjadi kacau, setiap orang diminta untuk tetap berdiam dirumahnya masing-masing, sementara suplai kebutuhan dari mulai gas, minyak, air, hingga suplai makanan mulai sulit untuk didapatkan. Berbagai macam fasilitas umum seperti sekolah, kampus, hingga kantor pun ditutup. Sementara jalanan dipenuhi kerumunan mayat hidup yang kerap meneror kota. Setiap detik yang berharga adalah hari terakhirmu di Bumi, Tak ada siapapun yang bisa menjamin kehidupanmu bahkan orang terdekat sekalipun. Setiap hal adalah keputusanmu, dan di setiap kesalahan bisa menjadi sesuatu yang sangat fatal. Jika kau gagal, kau tak bisa kembali dari awal lagi sebab alam akan mencoba untuk menyeleksimu dengan cepat sebagai zombie atau penyitas lain yang lebih tak manusiawi. Hati-hati dengan memilih sekutu., Sebab hari ini mungkin sahabatmu telah menyelamatkanmu dari kematian tapi esok hari bisa saja ia akan menembakmu di belakang hanya demi sepotong roti basi.
The Virus Z by koyajoony
16 parts Complete
Mereka berlarian. Dengan baju yang berlumuran darah sudah terkoyak-koyak, celana robek yang tidak beraturan, kaki yang entah beralas atau tidak, mereka terus berlarian dengan teriakan yang keluar dari mulut mereka. Momen itu.. adalah momen yang paling mengerikan di daftar kehidupanku. Momen yang tidak bisa kuhapus dari memori yang terdata di dalam otakku. Anak-anak kecil menangis mencari orang tua mereka yang entah berantah dimana, para laki-laki sibuk mencari alat untuk menjadi tameng pelindung mereka, para perempuan hanya bisa berteriak ketakutan dan pasrah. Aku hanya terdiam melihat mereka yang kalang kabut tak karuan. Erangan dan desahan keluar dari mulut mereka yang berlumuran darah. Suara-suara itu mulai terdengar banyak saat aku melihat ke arah gerbang asramaku. Gerbang yang selalu melindungiku dari tangan-tangan masyarakat yang kotor, sekarang dipanjati oleh orang-orang yang terjangkiti virus. Virus yang sangat langka tapi sangat dibenci oleh para manusia di muka bumi ini. Jika kau terjangkiti oleh virus ini, kau akan menyesal seumur hidup . Keluarga, saudara, bahkan orang-orang yang menyayangimu akan menangis melihatmu berlarian dengan mulut yang berlumuran darah. Jadi, aku hanya bisa menyarankan untukmu dan orang-orang yang membaca kisahku untuk lebih berhati-hati dalam keadaan apapun. Maupun itu hanya membeli permen. Karena kita tidak tahu kandungan apa yang terdapat di dalam permen itu. Entah glukosa, gula, laktat, dan apa saja yang terkandung di dalam itu. Bahkan, virus. Bisa jadi, permen lollipop yang saat ini sedang kau jilat mengandung virus yang sangat kau benci ini. Kumohon! Bacalah kisahku ini! Agar orang-orang yang kau sayangi tidak mengalami hal yang sama dengan yang kurasakan... Kumohon....
You may also like
Slide 1 of 9
World Of Chaos  cover
Kiara and zaki's love journey [sedang revisi √ ] cover
Mengapa ? cover
Journey To The Airport cover
Alena cover
Biopocalypse cover
Maybe It's You(?) cover
The Virus Z cover
RED CITY : ISOLATION cover

World Of Chaos

7 parts Complete

Mereka bukan manusia. tidak, mereka manusia. Tidak, mereka bukan manusia. Ya, mereka bukan manusia. Mereka hanya makhluk kelaparan. Tidak, mereka lebih dari itu. mereka monster. Siapa mereka? Apa mereka? Lari! Lari! Tidak! Jangan lari! Hadapi! hadapi! Telamatkan dunia yang tersisah! tidak! Tidak ada yang tersisah. Bertahan! Hidup! Selamatkan orang-orang itu! Selamatkan yang tersisah! Bumi berubah sejak jutaan bahkan miliaran virus yang dikenal dengan "Human Cromossom Virus" yang telah menginfeksi hampir semua manusia yang ada di bumi. Manusia yang terinfeksi akan mati dan kembali bangkit menjadi mayat yang kelaparan. Hanya sensor motorik mereka yang masih hidup yang artinya mereka hanya bisa dihentikan dengan membuat trauma berat di kepala mereka. Dari sini kami memulai perjalanan kami menuju tempat paling aman di dunia, Atlanta, A.S. Namun terungkapnya asal muasal dari virus menjadikan kami yang kebal sebagai harapan terakhir untuk mencari antivirus dari wabah ini! Kami akan bertahan! Kami akan hidup! Tidak ada yang akan pergi! Aku akan melindungi kalian! (17+) harap bijak! #bahasa kasar! #mengandung unsur kekerasan! #hint ; 1 science fiction ©2017