Kocho Mae, perempuan remaja keturunan Italia-Jepang yang dimana berasal dari keluarga mafia. Di balik hal itu Mae memiliki kekuatan untuk mengendalikan waktu membuat para iblis ingin menculiknya supaya dapat menggunakan kekuatan Mae untuk hal yang tidak benar.
Mae yang juga muak karena peraturan ketat keluarganya supaya menjadi penerus Mafia milik almarhum ibunya memutuskan pergi ke Tokyo untuk membasmi iblis yang sudah banyak memangsa korban. Menyembunyikan identitas iblisnya dan kekuatan waktunya, Mae berusaha menjalani kehidupannya dengan normal.
Namun siapa yang tahu bahwa takdir berkata lain, selama Mae tinggal di Tokyo bersama keempat saudarinya, ia tak sengaja bertemu dengan seorang lelaki yang ia selamatkan dari preman yang menghajarnya, lelaki itu bernama Shinichiro Sano. Mae sebenarnya tidak terlalu peduli dan tidak menyangka bahwa lelaki yang ia selamatkan ternyata seorang pemimpin dari gang no.1 Tokyo, 'Black Dragon'.
" Mae, mau gak lu jadi pacar gua? " tanya Shinichiro.
" Gak makasih " tolak Mae.
" njir, Shinichiro ditolak lagi " batin Takeomi sembari melihat Shinichiro yang mendrama di lantai karena ditolak oleh Mae.
Dibalik gelar pemimpin gang Black Dragon ternyata memiliki sikap kekanakan dan manja kepada Mae, hingga terkadang membuat Mae sendiri heran mengapa ia tidak membunuh lelaki itu dan teman-temannya.
Kisah seorang perempuan mafia berdarah iblis sekaligus pemimpin gang no.2 setelah gang Black Dragon dan seorang Hashira. Seperti apa takdir yang akan membawa Mae saat ia bertemu dengan Shinichiro Sano?
Apakah perasaan Shinichiro akan terbalaskan? YNTKTS:)
Yang berminat membaca terimakasih maaf klo kata non baku, slow update, banyak typo
*Karakter hanya meminjam dari Ken Wakui
*Karya asli dari imajinasi sendiri dan terinspirasi dari ff lain
*Mohon maaf untuk kalimat yang terlalu baku, bisa kasi comment
Karir dan buah hati yang sama-sama penting untuk seorang wanita bernama Shani. Ketika anaknya beranjak dewasa, Shani dihadapkan dengan pilihan sulit.
"Dunia bunda itu karir bunda atau aku?!"
Gadis yang bernama Christy-anak semata wayang Shani dan suaminya itu mulai paham bagaimana kasih sayang seorang ibu yang sesungguhnya.
"Bunda ga bisa lepasin gitu aja pekerjaan bunda. Semua ini butuh perjuangan untuk bunda dapatkan sayang"
Bagaimana kehidupan mereka jika terus berdebat dengan hal yang itu-itu saja? Apakah Shani akan berubah demi anaknya? Atau justru Christy yang mengalah untuk menerima bundanya yang super sibuk?