Story cover for Mencoba Membuka Hatiku Untuk Dirimu by Nay95_5
Mencoba Membuka Hatiku Untuk Dirimu
  • WpView
    Reads 519
  • WpVote
    Votes 6
  • WpPart
    Parts 34
  • WpView
    Reads 519
  • WpVote
    Votes 6
  • WpPart
    Parts 34
Ongoing, First published Dec 15, 2021
Mature
5 new parts
Aku tak tau dengan semua perasaan ini, Dia memberikan semua yang aku butuhkan. 
Cinta, kasih sayang, perhatian yang selama ini aku butuhkan. 
Tapi aku terlalu takut mulai semua itu, aku takut terluka untuk kedua kalinya. 

Nammon krittanai itulah namanya, sosok seorang yang mampu mendobrak dinding yang selama ini aku bangun.

Apakah aku harus mempercayai semua yang iya katakan? padahal aku tau bahwa dia masih meragukan perasaannya padaku haruskah aku tetap bersamanya atau menjauhi dirinya meskipun dia memberikan semua yang selama ini aku inginkan!!!!!!
All Rights Reserved
Sign up to add Mencoba Membuka Hatiku Untuk Dirimu to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 7
When his name is cover
SADISTIC SIBLINGS || END cover
SELAMA ITU KAH, APAKAH  KAU AKAN KEMBALI?  cover
DANGEROUS [JoongDunk] cover
JOSSGAWIN [AKTOR] cover
Wrong Feeling ~Namon~ cover
Love My Twins | END  cover

When his name is

22 parts Ongoing

sinopsis: "Aku milikmu, ingat itu." Aku bertemu dengannya-dan saat menatap matanya, semua luka lama terasa seperti baru kemarin. Kami bukan orang asing. Kami adalah dua jiwa yang pernah saling memiliki, lalu membuang ribuan kenangan dan mimpi seakan semuanya tak berarti. His name is Benedictus. "Dia adalah masa laluku... dan juga yang terakhir bagiku," ujar Angelz saat bicara pada Chris-teman yang selama ini diam-diam mencintainya dari kejauhan. Chris tahu, cintanya mungkin tak akan pernah terbalas. Bukan karena dia tak cukup baik, tapi karena bayangan masa lalu Angelz terlalu kuat untuk dilupakan. Lalu, ketika masa lalu dan masa kini bertabrakan, akankah Angelz tetap memilih luka yang familiar... atau cinta yang diam-diam tumbuh dengan tulus? ________________________________________ prolog: Aku lupa kapan terakhir kali memeluknya-mungkin saat langit masih tahu cara bersinar di mataku, sebelum semua berubah jadi abu-abu. Dia berdiri di depan ku sekarang, seperti mimpi buruk yang kembali mencari tempat tinggal. Tapi bukan karena aku takut... aku hanya belum siap mengingat betapa dalamnya luka yang pernah kami ciptakan bersama. Namanya Benedictus. Dan sekali lagi, dunia menuntunku ke arah yang selama ini ku coba lupakan. "Angelz," suaranya tak berubah. Aku menunduk. Karena sekuat apa pun aku menyangkal... sebagian dari diriku masih miliknya.