Tiga Belas Misi ✔️
  • Reads 5,722
  • Votes 3,590
  • Parts 43
  • Reads 5,722
  • Votes 3,590
  • Parts 43
Complete, First published Dec 15, 2021
"Kalau kamu benci dengan perpisahan, berarti kamu tidak punya hak untuk mengasihi pertemuan."

"Kenapa gitu, Kak?"

"Perpisahan ada karena eksistensi dari pertemuan. Jadi, bukankah kamu seharusnya membenci apa yang bisa membuat perpisahan itu muncul?"

•••••

Mentari kira, jalan salah yang ia ambil adalah jalan yang terbaik. Jalan yang mungkin bisa membantu dirinya dan ayahnya keluar dari jerat kemiskinan.

Namun, ternyata jalan itulah yang membuat Mentari dipertemukan pada sosok Bulan. Pemuda berwajah teduh yang dikenal dengan kalimat ajaibnya. "Lakuin sekarang, belum tentu lima menit yang akan datang kamu masih hidup."

Tiga Belas Misi Menuju Kebahagiaan.

Begitu Mentari menyebutnya. Khusus untuk Bulan, hanya untuk Bulan, pemuda baik yang tak lain adalah kakak tingkat di kampusnya.

Namun, hari-hari yang mereka lalui demi menyelesaikan misi itu membuat semesta dengan lancangnya menciptakan perasaan baru di hati Mentari. Perasaan yang tak seharusnya tumbuh, terlebih jika itu tertuju pada Bulan. Apalagi ketika Mentari sadar, bulan lebih indah bersama bintang, bukan matahari.

Ketika hati Mentari kian terluka dengan rasa yang tak mungkin terbalas, semesta justru menambah luka dengan rentetan kisah masa lalu yang terpaksa harus direka ulang.

Lalu, kapan sekiranya semesta akan memberi tanggal yang tepat untuk kebahagiaan Mentari? 

⚠️Mengandung kata kasar dan hal-hal berbau perundungan.

Do not copy my story!

Amazing cover by Dhiya Moon

Started : 20 Agustus 2022
Finished : 08 Januari 2023
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Tiga Belas Misi ✔️ to your library and receive updates
or
#524kehidupan
Content Guidelines
You may also like
Dear, Mr. Duda by Mikas4
35 parts Complete Mature
Cerita sudah tamat! Sudah tersedia versi Audio Book Pogo ya teman-teman :) Sinopsis, "Biar saya lihat," gumam Pak Adam membuat Alara terperanjat kaget tiba-tiba melihat dosennya sudah ada di sebelahnya. Mata teman-teman Alara kini menatap Alara penasaran. "Apa yang kalian lihat?" tanya Pak Adam dengan suara menggema membuat setiap mahasiswa kembali fokus ke ujian mereka masing-masing. Tak lama, pria itu kembali menatap Alara. "Saya ingin lihat lembar ujian kamu." "S-saya belum selesai, Pak." "Tidak apa-apa. Kemarikan!" titahnya seakan tidak ingin dibantah. Perlahan Alara memberikan kertas tersebut dengan tangan bergetar. Adam menatap lembar jawaban istrinya dengan seksama sebelum mengoyak kertas jawaban itu membuat mata Alara seketika melebar. Ia segera berdiri dan kembali mendapat atensi dari teman-temannya. "Apa yang Bapak lakukan?!" serunya tidak percaya lalu mengutip kembali kertas ujian yang berserakan. Adam mengabaikan seruan Alara lalu menatap setiap mahasiswa yang kini menatapnya takut dan berkata. "Jika sekali lagi saya temukan kalian berbuat curang seperti Alara, tidak satu pun dari kalian yang akan lulus ujian saya." Mata Adam lalu beralih pada Alara yang nyaris menangis di tempat. "Sekarang kamu keluar dari ruangan saya." Lihat saja! Dia tidak akan membiarkan pria itu tidur bersamanya nanti malam. **** Baca, hayati, rasakan, karena ini bukan kisah dengan sejuta konflik. Ya, ini hanya kisah tentang Alara dan Adam.
You may also like
Slide 1 of 9
Karena Hangatmu (Terbit) cover
Mantan Suami [Pre-order] cover
Warning: Physical Distancing! [COMPLETED] cover
My Twins Miracle (21+) cover
ZiAron [END] cover
Dear, Mr. Duda cover
My Sweet Lecturer [Tamat] cover
Senja Di Alaska cover
THE WAY [END] cover

Karena Hangatmu (Terbit)

46 parts Complete

Telah diterbitkan dalam bentuk buku. Pembelian buku dapat melalui, ig : @penerbitkatadepan --- Ini kisah tentang gadis hangat yang dijodohkan dengan bongkahan es batu hidup karena nazar kedua orangtua nya. Dia Az Zahra Putri Kamila, yang terpaksa harus menikah dengan cowok es semacam Raja. Ya, Raffa Jafreeza Alaska, itu nama calon suaminya. Lalu akankah kisah mereka berakhir bahagia? atau mungkin akan berakhir di ruang persidangan? "Aku masih punya waktu buat ambil hati kakak sebelum hari kelulusan itu datang." - Zahra. --- Note : so many typo that can make your eyes feel uncomfy.