Terjebak Di Antara Ke Dua Peria Tampan
  • Reads 256
  • Votes 60
  • Parts 10
  • Reads 256
  • Votes 60
  • Parts 10
Ongoing, First published Dec 15, 2021
Sebelum nya :

"Maaf zu tapi hubungan kita sampai di sini saja,aku tidak lagi mencintai mu"

"Yasudah kau untuk ku saja"

Sesudah nya :

"Zu,aku salah sebenar nya selama ini aku mencintai mu"

Kenapa?kenapa kau harus mengatakan nya sekarang?

Kenapa kau mengatakan nya saat hati ku bukan lagi untuk mu?
Tapi walau pun begitu,melepaskan mu seutuh nya adalah kelemahan terbesar ku.

Aku tau aku egois,aku tau aku buruk.
Tapi,ini lah aku mau bagai mana lagi?

Bisa kah aku membagi hati ku untuk dua orang peria?
Apakah itu benar untuk di lakukan,hanya karna aku terjebak di antara cinta kedua peria tampan?
All Rights Reserved
Sign up to add Terjebak Di Antara Ke Dua Peria Tampan to your library and receive updates
or
#35darma
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Rafa  cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
He Fell First and She Never Fell? cover
The Qonsequences cover
Kisah Tak Sempurna cover
After Graduation cover
Kesayangan Bunda cover
Little Dumplings cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.