Masa remaja bukan hanya bersenang-senang atau berhura-hura, tetapi juga mengikis sedikit demi sedikit sikap tak acuh kepada orang-orang di sekelilingnya. Itulah tekad Said, seorang pelajar kelas XI-Bahasa dan Budaya. Ia tak mau lagi mengasah kegemaran bersastranya untuk kesenangan diri semata, melainkan agar benar-benar bermanfaat bagi keluarga dan kawan tercinta. Namanya juga usaha, tidak ada yang mulus atau lancar. Keringnya tinta, darah dan air mata terus mengucur di sepanjang perjalanan Said dalam menggoreskan pena. Apakah berbagai rintangan itu tidak akan menghentikan usahanya? Ataukah semua cobaan itu akan membuatnya mengangkat tangan dan meletakkan pena di atas kertas, sehingga lembar pertamanya mangkrak untuk selama-lamanya?All Rights Reserved
1 part