"Aku bukan tipe orang yang suka berbasa-basi. Aku ingin menawarkan kontrak kerja sama sebagai pasangan suami-istri." Pupilku melebar. Apa tadi katanya? Apa aku tidak salah dengar? Aku merapatkan kedua tanganku karena mendadak aku merasa sangat dingin. Keheningan menyelimuti atmosfer antara kami. Aku menatap Alex tidak percaya dan dia menatapku dengan tatapan khasnya yang meremehkanku. "Aku tidak mengerti maksud, Pak Alex." "Aku ingin kamu menikah denganku tanpa diketahui siapa pun. Pernikahan ini wajib dirahasiakan. Aku akan memberimu kompensasi setiap bulan sebesar tujuh puluh lima ribu dolar." Kedua daun bibirku terbuka lebar. Tujuh puluh lima ribu dolar? Astaga? Aku bisa kaya mendadak dengan menjadi istrinya. "Aku yang memiliki hak untuk memulai dan mengakhiri pernikahan kita." Aku mulai cemas. Tanganku bergetar. Mendengar uang tujuh puluh lima ribu dolar saja membuat detak jantungku berdebar tak keruan. "Aku hanya ingin meminjam rahimmu untuk mengandung anakku nanti." Jantungku terasa jatuh begitu saja. "Ap-apa?" "Bayangkan keuntungan yang kamu miliki sebagai istriku nanti. Kamu hanya perlu bekerja seperti biasa sampai kamu hamil. Setelah itu kamu bisa resign dan menikmati harta yang aku berikan. Kamu akan menjadi wanita yang sangat kaya dengan tunjangan uang tujuh puluh lima ribu dolar, Emily." Mataku menyipit, menatap mata birunya yang sombong itu. Aku meraih tasku dan berdiri. Mataku mulai memerah. "Anda pikir saya wanita seperti apa sampai Anda menawarkan hal paling kurang ajar yang pernah saya dengar? Apa Anda kira kehidupan saya bisa dibeli dengan uang Anda? Saya tidak tertarik. Lebih baik Anda cari wanita lain saja yang mau mengandung anak Anda."
50 parts