Cinlok di kantor? Jenar sadar itu berbahaya, apalagi untuknya yang sedang merintis karir. Embel-embel cinta picisan yang mengganggu pikirannya bisa berbahaya untuk kinerjanya. Tapi laki-laki tampan nan santun begitu, siapa yang bisa ingkar akan pesonanya? Ya sudahlah, anggap saja dia sebagai penyemangat. Mengontrol perasaan? Mudah. Fokus saja sama pekerjaan, tidak akan ada waktu untuk memikirkan roman picisan. Tapi kok, rasanya fokus sama kerjaan pun jadi lebih menyenangkan kalau ada dia ya?