Tegar Putra Setiawan
Siapa yang tidak kenal cowok itu? Ketua geng dari Dark, si tukang rusuh, paling bobrok di genknya, pentolan sekolah, playboy, badboy, tapi mengharumkan nama sekolah. Kok bisa? Ya bisalah
"Nakal boleh, bodoh jangan!" Itulah slogannya.
Tak lupa dengan ke-4 anteknya, yang tak kalah jauh sifatnya dengan Putra. Walaupun dengan tingkah mereka yang absurd, tapi banyak yang segan dengan mereka.
Bagaimana, jika seorang Putra bertemu dengan gadis, cerewet, galak, dan PPB (Polos-polos bego). Yang selalu membuat dia darting dengan sikap gadis itu, biasanya tingkah dialah yang buat orang di sekitarnya darting.
________________-
"Kalian lagi ngapain?" tanya seorang perempuan berhijab, menatap mereka dengan menyelidik.
Shila terkejut bukan main, seketika dia gugup.
"Lagi main," celetuk Putra. Sontak Shila melotot kan matanya, namun Putra mengabaikan itu.
Perempuan yang bertanya tadi menatap mereka bingung, "jangan berduaan dengan lawan jenis, nanti yang ke tiga nya setan." ujarnya dengan polos.
"Iya, setannya. Lu!" ketus Putra sambil menarik tangan Shila, Shila menganga mendengar jawaban Putra.
___________-
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan