Aku itu bagaikan bencana, tak diharapkan ada. Tiap hela nafasku tak terhitung oleh waktu,saking tak berharganya aku. Seperti gadis kebanyakan, aku juga ingin kebahagiaan. Tapi melihat kenyataan, lebih baik aku diam. Memendam. Tak berharap semua pintaku dikabulkan. Tuhan, beri aku jalan?