Story cover for ° DIRSYA ° by murid_Hashirama
° DIRSYA °
  • WpView
    Reads 0
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 0
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published Dec 24, 2021
[ JANGAN LUPA BERLANGGANAN ATAU VOTE YA! ]
STATUS : ON GOING

Kesendirian di berbagai waktu sudah Asya lewati dengan kesabaran dan ke ikhlasan pada dirinya. Di tinggal oleh kedua orang yang ia cintai untuk selama nya, hingga kehilangan cinta pertama nya.

Hidup nya penuh luka sampai sampai ia biarkan karena tak tau cara mengobati nya. Sampai pada akhirnya ia bertemu dengan seseorang yang awal nya di anggap seorang yang pengganggu, namun lama kelamaan ia memiliki rasa dan hati pikiran nya terobati.

Siapakah dia? Bagaimana kisah nya?

Silahkan simak terus cerita nya dan jangan lupa vote ya!
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add ° DIRSYA ° to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Aku Padamu Ya Ukhti (Selesai) by NurHanifah064
80 parts Complete
"Memalukan." ujar Azzam sinis, tatapannya datar. Asya tersentak, senyumnya memudar, ada apalagi dengan suaminya. Kenapa sikapnya selalu berubah. Apa katanya tadi 'memalukan' apa maksudnya. "Ma-maksud mas apa?" tanya Asya bingung. "Jangan pura-pura tidak tahu." sinis Azzam. Asya mengerutkan keningnya. "Asya gak ngerti, maksudnya apa. Asya buat salah lagi?" jawabnya lirih. "Kenapa kamu itu gak bisa sadar diri." ujar Azzam dengan nada dingin. Asya menunduk dalam, "Kalo mas gak bilang Asya juga gak tahu." jawab Asya, suaranya mulai bergetar. Azzam mengusap wajahnya kasar, segera ia beristigfar. Takut syetan menguasai dirinya ketika marah. Dan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. "Tadi kamu pulang sama siapa?" tanya Azzam, matanya menyorot tajam. Asya yang melihat itu pun mulai takut. Ia lupa memberi tahu Azzam tentang itu, dan ... darimana Azzam tahu hal ini. Astagfirullah kenapa ia selalu saja ceroboh. "Gak bisa jawab, kan." sindir Azzam. Ia berjalan ke dalam kamar dan menutup pintu dengan keras. Asya segera tersadar dan menyusul langkah Azzam. "Mas Asya bisa jelasin." pekik Asya dari luar kamar, ia menggedor-gedor pintu namun tak digubris oleh Azzam. "Mas Azzam salah paham, Asya bisa jelasin. Itu semua gak kayak yang mas pikirin." ucap Asya dari luar. Hening. "Mas," panggil Asya mulai pasrah. Sepertinya Azzam benar-benar marah, ini semua karena kecerobohannya sendiri. Menyalahkan Fahmi juga bukan pembenaran, karena ia membantunya untuk menjalankan amanah. Cover by Nurhanifah
Bisikan Cinta Sepertiga Malam (On Going) by Mima_crst
12 parts Ongoing
Peringatan ⚠️ Cerita ini murni hasil penikiran Author, apabila terdapat kesamaan tokoh, latar, waktu, dll merupakan unsur ketidak sengajaan. Jadi mohon bijak dalam berkomentar, terimakasih. 🙏🏻 ____________________________________________ BLURB Terlahir dengan identitas berbeda membuat seorang gadis ceria dan energik seperti Asya berubah menjadi seorang gadis yang pendiam. Terlebih dengan latar belakang yang membuat semua orang merasa segan, membawanya kepada sebuah peristiwa mengerikan yang membekas dalam benak dan ingatannya. "Sungguh, tak ada satu pun manfaat bagiku menceritakan tentang diriku, karena sahabatku tak membutuhkan itu dan musuhku tak akan mempercayainya."_Asyareefa Sabeeq Eshal Al Alawiy Hidup di lingkungan yang kental akan ilmu dan nilai-nilai agama, menjadikan Asya yang memiliki trauma menjadi semakin membatasi pergaulannya, terutama terhadap lawan jenis. Bahkan Dia hanya dapat mempercayai beberapa orang sebagai sahabat di dalam hidupnya. Bertahun-tahun hidup Asya terasa damai dengan menyembunyikan identitas aslinya, hingga takdir menuntunnya kepada seseorang yang dapat menjungkir balikkan keadaanya. Seorang pria tak dikenal yang mampu membuat trauma itu kembali, namun pada saat bersamaan juga dapat membantunya terlepas darinya. "Saya bukanlah Muhammad yang dapat menjamin Surgamu, tapi Saya akan pastikan genggaman tangan ini tak akan pernah terlepas dalam ibadah menuju Ridho-Nya."_Akhtarazka Qeis Zaahirulhaq El-Ghifary _________________________________________ Bagaimana kisah mereka dalam menghadapi rintangan kehidupan ? Apakah kebahagiaan atau justru perpisahan yang menyambut di akhir kisah. Kuy, ikuti terus ceritanya, see you... ⊰ Jangan lupa vote, coment, follow dan tambahkan ke daftar pustaka untuk update terbaru ⊱ Start : Januari 2025 Finish :
You may also like
Slide 1 of 7
Aku Padamu Ya Ukhti (Selesai) cover
THE UNYIELDING  [END] cover
Bisikan Cinta Sepertiga Malam (On Going) cover
DIVIDED LOVE cover
ASA: Semesta Itu Bukan Milik Kita  cover
Cermin yang Retak tak Ingin di Benci cover
between love and edelweiss 2 [END] cover

Aku Padamu Ya Ukhti (Selesai)

80 parts Complete

"Memalukan." ujar Azzam sinis, tatapannya datar. Asya tersentak, senyumnya memudar, ada apalagi dengan suaminya. Kenapa sikapnya selalu berubah. Apa katanya tadi 'memalukan' apa maksudnya. "Ma-maksud mas apa?" tanya Asya bingung. "Jangan pura-pura tidak tahu." sinis Azzam. Asya mengerutkan keningnya. "Asya gak ngerti, maksudnya apa. Asya buat salah lagi?" jawabnya lirih. "Kenapa kamu itu gak bisa sadar diri." ujar Azzam dengan nada dingin. Asya menunduk dalam, "Kalo mas gak bilang Asya juga gak tahu." jawab Asya, suaranya mulai bergetar. Azzam mengusap wajahnya kasar, segera ia beristigfar. Takut syetan menguasai dirinya ketika marah. Dan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. "Tadi kamu pulang sama siapa?" tanya Azzam, matanya menyorot tajam. Asya yang melihat itu pun mulai takut. Ia lupa memberi tahu Azzam tentang itu, dan ... darimana Azzam tahu hal ini. Astagfirullah kenapa ia selalu saja ceroboh. "Gak bisa jawab, kan." sindir Azzam. Ia berjalan ke dalam kamar dan menutup pintu dengan keras. Asya segera tersadar dan menyusul langkah Azzam. "Mas Asya bisa jelasin." pekik Asya dari luar kamar, ia menggedor-gedor pintu namun tak digubris oleh Azzam. "Mas Azzam salah paham, Asya bisa jelasin. Itu semua gak kayak yang mas pikirin." ucap Asya dari luar. Hening. "Mas," panggil Asya mulai pasrah. Sepertinya Azzam benar-benar marah, ini semua karena kecerobohannya sendiri. Menyalahkan Fahmi juga bukan pembenaran, karena ia membantunya untuk menjalankan amanah. Cover by Nurhanifah