BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA [PART MASIH LENGKAP]
SEQUEL DEVANDRA❗
⚠️WARNING⚠️
🚫TERDAPAT KATA-KATA KASAR DAN ADEGAN KEKERASAN! TIDAK UNTUK DITIRU🚫
JADILAH PEMBACA YANG BIJAK, AMBIL SISI POSITIFNYA, BUANG SISI NEGATIFNYA❗
🚫 MENGANDUNG UNSUR BUCIN TINGKAT AKUT! UWWUPHOBIA DILARANG MENDEKAT🚫
PLAGIAT HARAP MENJAUH❗
NOTE:YANG SUDAH MEMBACA SAMPAI ENDING, DILARANG KERAS MEMBERI SPOILER KEPADA SIAPAPUN, DALAM BENTUK APAPUN🚫
PHOTO BY: PINTEREST
EDITING BY: @renialfaa
___________________________________________
Damares Mallendric Newton Fernando.
Laki-laki pentolan sekolah, incaran para kaum hawa. Tinggi, alis tebal, bibir merah alami, rahang tegas dan mata tajam yang mampu membius setiap orang yang melihatnya.
Damares itu, kejam.
Damares itu, dingin.
Damares itu, kasar.
Damares itu, cuek.
Tapi, sifatnya akan berubah tiga ratus delapan puluh derajat jika bersama orang-orang yang ia sayangi. Termasuk, gadis kesayangannya.
___________________________________________
Evalyn Celyvia Pratama.
Gadis cantik, lemah lembut, incaran para kaum adam. Tutur katanya yang lembut membuat orang-orang terpana dengan pesonanya.
Dibalik wajahnya yang lugu, gadis itu ternyata merupakan kekasih dari seorang pentolan sekolah.
Menurut Evalyn, Damares itu, manja.
Menurut Evalyn, Damares itu, cerewet.
Menurut Evalyn, Damares itu, ngambekan.
Menurut Evalyn, Damares itu, possesive.
Ini tentang Damares, bucin nya Evalyn.
Ini tentang Evalyn, Ratu nya Ravegas. Dan ini tentang mereka yang sama-sama mempunyai rahasia, yang belum terungkap.
Jika kalian mengira bahwa Evalyn adalah gadis yang lemah, maka kalian salah besar. Evalyn lebih dari itu, karena seorang Ratu, tidak mungkin lemah.
Ada setitik rahasia yang belum terungkap. Puzzle demi puzzle akan bermunculan secara berurutan. Sekelebat plot twist akan datang, mengejutkan kalian.
_________________________________________
Support selalu author dengan cara follow, vote dan komen 💗
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan