Antara Langit Dan Senja

Bagaimana jika kalian dibutakan oleh amarah sehingga kalian menyakiti orang yang kalian sayangi?

Itulah yang terjadi pada seorang Langit Putra Dirgantara. Kebenciannya terhadap Senja yang ia duga sebagai penyebab kematian kedua orang tuanya membuat ia buta sehingga selalu menyakiti Senja. Baik itu fisik maupun mental. Tanpa ia sadari sebelumnya jika ia memiliki sebuah rasa "itu".

Hingga suatu malam membuat dunia Senja runtuh saat kehormatannya harus direnggut paksa oleh pria itu, diiringi oleh potongan-potongan ingatannya dimasa lalu saat ia masih menjadi "Lea Hamirah" berputar dengan cepat. Senja hanya bisa pasrah pada semesta. Senja benar-benar merasa hidupnya telah hancur. Sampai "ia" tumbuh. Senja harus terus bertahan untuk kehidupan yang ia jaga dalam dirinya dibawah siksaan Langit.

Dan...

"Senja udah pergi Langit" Alam.

"Kasih tau gue dimana Senja Lam, KASIH TAU GUE SENJAM DIMANA ALAM!!!" Langit

"DIA UDAH PERGI!! SADAR BGST! Lo yang mau dia pergi Langit. Bukannya ini yang lo harapkan hah?" Alam

"Gue mohon Lam, gue- gue ga bisa hidup tanpa Senja Lam. Gue cinta dia Lam. Gue mohon Lam, dia lagi hamil anak gue" Langit

"Luka yang lo buat terlalu dalam Langit. Jika lo ga bisa bikin dia bahagia, dia udah milih jalannya sendiri. Biarin dia bahagia" Alam

Senja telah pergi, tak ada lagi warna Langit yang indah oleh cahaya Senja. Pergantian sore pada malam dengan sekejap membuat Langit menjadi Gelap. Senja telah berlalu dan pergi meninggalkan Langit dengan kegelapan malam.

"Manusia memang benar benar bodoh dalam hal mencintai, sehingga tanpa sadar ia melukai orang yang dia sayangi"