Mungkin disini hanya aku yang berharap. Mungkin tulisannya sewaktu itu hanyalah sebuah tulisan biasa tanpa makna yang mendalam. Tanpa diisi dengan harapan. Atau mungkin aku yang terlalu banyak berharap dari dirinya, seseorang yang memberikanku banyak harapan. Dan ketika aku menyadari ternyata memang ini hanya sebuah harapanku belaka. Aku terdiam, dan memutuskan untuk melupakannya. Membiarkan cintaku, yang selama ini aku jaga hanyut, luruh, dan terbawa oleh hembusan angin yang dingin. Tetapi dia tiba - tiba dia kembali datang dan memberiku harapan untuk yang kesekian kalinya. Haruskah aku mempercayai itu benar akan terjadi? Haruskah aku percaya dia tidak akan bohong? tidak akan membiarkan hatiku sakit untuk kesekian kalinya? Haruskah aku mengambil harapan itu lagi? Atau aku harus tetap jauh dari dirinya? - - - - Hanya Kita. dua kata yang menjadi judul dari cerita lanjutan Moca Dandelion Sabrina. Selamat membaca :) -Araitri