Helianthus: Aeternum [COMPLETED]
  • Reads 207,873
  • Votes 14,692
  • Parts 34
  • Reads 207,873
  • Votes 14,692
  • Parts 34
Complete, First published Dec 29, 2021
"Kamu ngeselin banget ya ternyata," kataku sebal. 

Dia kembali menarik bibirnya ke atas. "Baru tahu kamu ... "

" ... Habisin sarapannya. Aku mau siap-siap sebentar," lanjut laki-laki itu. Dia menggiring kakinya berjalan untuk mencuci piring kotornya. 

Tak lama pun dia kembali. "For my first morning," ucapnya dan ... 

... Cup! 

Sial, sial, sial! 

Dia menciumku. 

***

Start: 02 January 2022
End: 17 April 2022
All Rights Reserved
Sign up to add Helianthus: Aeternum [COMPLETED] to your library and receive updates
or
#1romanceid
Content Guidelines
You may also like
𝙼𝙰𝙽𝚃𝚄-𝙰𝚋𝚕𝚎✔ by kosongtujuh_
19 parts Complete
(Romance-Comedy) [AZURA POV] 🔎 Kata Enyak, "Pados itu mantu-able pisan, Ra. Kamu mending sama Pados aja, daripada sama pacar enggak jelasmu itu." Bener, sih. Siapa yang enggak terpesona dan jatuh cinta sama Doi kalau pertama liat bibirnya aja udah kiss-able banget? Mata siapa yang enggak molotot sekaligus jatuh cinta? Doi itu gantengnya ampun-ampunan. Bahkan gue aja terperosok dalam pesona dia. Tapi untung aja, gue bukan bucinnya Pados, karena gue bucinnya Kesayanganku. Muach. Tapi Enyak bilang, dia lebih setuju sama Pados yang udah dapat sertifikat halal Mertua. Yaitu, Mantu-able. Pokoknya Kesayangan gue enggak boleh kalah sama Doi! Sampe-sampe gue lakuin banyak cara supaya Enyak kasih sertifikat halal Mertuanya buat Kesayanganku juga. Tapi.. itu juga kalau enggak ada hambatan. Karena ada hambatan, jadi gue setuju-setuju aja sama Enyak. Bahwa sertifikat halal Suami dan Sertifikat halal Mertua itu jatuh kepada... Teng.. Teng.. Teng.. Muhammad Ramadan Aldebaran. 🔎 "Hikmah dari kejadian ini itu...." Pak Rama gantungin ucapannya dan tanpa gue sadarin gue nunggu kelanjutannya sambil deg-degan. Gue enggak mau mikir yang aneh-aneh, takut kena php lagi. "... kejadian malem ini bisa buat saya deket sama kamu lebih lama lagi, Azura." Gubrak! Gue megangin pinggang gue yang sakittt banget. Enggak elit banget, sumpah! Masa karena terlena denger suara lembut Pak Rama gue jatuh terjun bebas, sih? Bukannya nolongin gue, Pak Rama malah ketawa puas bahkan mukanya ampe merah. Sue banget sih, gue. Perasaan momen gue sama Pak Rama itu enggak ada elit-elitnya. Enggak ada momen romantis yang tercipta gitu. Gue tahu dalang utamanya siapa, sih. 🔎 NOTE: CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN OTAK DUA GIGA INI, OKKAY? CAW LANGSUNG BACA AJA, YEEHHH💜😘. COVER: CANVA
You may also like
Slide 1 of 10
𝙼𝙰𝙽𝚃𝚄-𝙰𝚋𝚕𝚎✔ cover
Transmigrasi Seksi Bumil  cover
My Bossy Wife Beg for Love [End] cover
Tentang Kita [END] cover
Hyper cover
Fake Boyfriend [END] cover
Marriage Express cover
love countdown [END] cover
Kami Pasutri√ cover
Love In The Purple Sea cover

𝙼𝙰𝙽𝚃𝚄-𝙰𝚋𝚕𝚎✔

19 parts Complete

(Romance-Comedy) [AZURA POV] 🔎 Kata Enyak, "Pados itu mantu-able pisan, Ra. Kamu mending sama Pados aja, daripada sama pacar enggak jelasmu itu." Bener, sih. Siapa yang enggak terpesona dan jatuh cinta sama Doi kalau pertama liat bibirnya aja udah kiss-able banget? Mata siapa yang enggak molotot sekaligus jatuh cinta? Doi itu gantengnya ampun-ampunan. Bahkan gue aja terperosok dalam pesona dia. Tapi untung aja, gue bukan bucinnya Pados, karena gue bucinnya Kesayanganku. Muach. Tapi Enyak bilang, dia lebih setuju sama Pados yang udah dapat sertifikat halal Mertua. Yaitu, Mantu-able. Pokoknya Kesayangan gue enggak boleh kalah sama Doi! Sampe-sampe gue lakuin banyak cara supaya Enyak kasih sertifikat halal Mertuanya buat Kesayanganku juga. Tapi.. itu juga kalau enggak ada hambatan. Karena ada hambatan, jadi gue setuju-setuju aja sama Enyak. Bahwa sertifikat halal Suami dan Sertifikat halal Mertua itu jatuh kepada... Teng.. Teng.. Teng.. Muhammad Ramadan Aldebaran. 🔎 "Hikmah dari kejadian ini itu...." Pak Rama gantungin ucapannya dan tanpa gue sadarin gue nunggu kelanjutannya sambil deg-degan. Gue enggak mau mikir yang aneh-aneh, takut kena php lagi. "... kejadian malem ini bisa buat saya deket sama kamu lebih lama lagi, Azura." Gubrak! Gue megangin pinggang gue yang sakittt banget. Enggak elit banget, sumpah! Masa karena terlena denger suara lembut Pak Rama gue jatuh terjun bebas, sih? Bukannya nolongin gue, Pak Rama malah ketawa puas bahkan mukanya ampe merah. Sue banget sih, gue. Perasaan momen gue sama Pak Rama itu enggak ada elit-elitnya. Enggak ada momen romantis yang tercipta gitu. Gue tahu dalang utamanya siapa, sih. 🔎 NOTE: CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN OTAK DUA GIGA INI, OKKAY? CAW LANGSUNG BACA AJA, YEEHHH💜😘. COVER: CANVA