Semakin bertambahnya usia, kaki kian berat melangkah. Tak terlihat apa yang diinjak, tetapi saat dirasa, ternyata menginjak dewasa.
Ketika kecil, harapannya menjadi besar adalah bisa puas main tanpa harus tidur siang. Namun, pada saat besar, ingin tidur siang seperti waktu kecil ternyata susah. Baru memejamkan mata saja sudah diteriaki pemalas.
Dewasa ini, banyak sekali kejadian-kejadian yang dirasa menyenangkan, tetapi juga menyedihkan. Banyak berita beredar luas, yang topiknya pun meluas. Mulai dari sukses di usia muda, jatuh bangun memulai usaha, pengkhianatan dalam hubungan, hal-hal erotis, kekerasan pada anak, dan masih banyak lagi.
Kontradiksi, fanatisme, patriarki, feminisme, justifikasi tak mendasar, dan hal-hal lain nyatanya masih melekat pada masyarakat.
Lantas, pada dewasa ini, bagaimana harus bersikap? Mengikuti diri yang sudah selama ini berdiri, atau beranjak pergi dari kenyamanan diri?
kenapa masih mempertahankan hidup, saat kehidupan kita sudah sangat memuakkan, tak lagi menarik, membosankan, begitu menyakitkan untuk dijalani, terlalu banyak kerusakan emosional, sudah tak lagi menyenangkan, hambar, dan begitu banyak tekanan dari segala arah?
kita tak butuh ceramah orang lain soal kehidupan kita. saat masyarakat, teman, keluarga, hanyalah bagian dari hubungan yang saling mengabaikan dan tak peduli. untuk apa peduli dengan perkataan orang lain?
bunuh dirimu sendiri. bebaskan dirimu dari rasa sakit. dan akhiri omong kosong khayalan mengenai hubungan sosial yang layak di abad semacam ini.