Senandung Hati Raden | Mark Lee X Yeri Kim
  • ЧИТАТЕЛЕЙ 3,452
  • Всего голосов 398
  • Части 13
  • ЧИТАТЕЛЕЙ 3,452
  • Всего голосов 398
  • Части 13
Текущие, впервые опубликовано дек. 30, 2021
Kehidupan seorang Raden Pangestu Adiwinata itu bentuknya horizontal. Datar. Flat.

Siapa kira bahwa dipertengahan hidupnya, Raden mengalami metanoia. Menyebabkan dirinya mengubah dunia nyaman yang telah dibangun.

Laki-laki itu juga lebih sering mendengarkan pendapat hatinya dibanding akal sehatnya. Karena seseorang pernah berkata padanya,

 "Ada banyak hal didunia ini yg sifatnya abstrak, nggak bisa dimengerti oleh nalar tapi cuma bisa pake hati. So, follow your heart's voice to get the answer."



⚠️ Terdapat kata-kata kasar

Kalau kamu nggak nyaman dengan bacaan ini, bisa ditinggalkan aja ^0^

Ditulis   : 30 Desember 2021
Selesai : -
Все права защищены
Подпишись, чтобы добавить Senandung Hati Raden | Mark Lee X Yeri Kim в свою библиотеку и получать обновления
or
#92organisasi
Руководство по содержанию публикаций
Вам также может понравиться
Вам также может понравиться
Slide 1 of 10
My Sin cover
ANTAGONIS cover
The Qonsequences cover
Kisah Tak Sempurna cover
Fiction -sungjake✔ cover
Stars Behind the Darkness  cover
𝙠𝙤𝙨𝙖𝙣 𝘼𝙢𝙤𝙪𝙧 [REVISI] cover
After Graduation cover
Kesayangan Bunda cover
Rafa  cover

My Sin

49 Части Текущие

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.