Yang selalu kulihat, kehidupan seseorang itu layaknya seperti 'Setelah turun hujan, terbitlah pelangi yang indah'. Namun mengapa aku berbeda? Pelangi yang indah? Itu tidak ada dalam kamus hidupku. Kehidupan keluargaku saja bagai diterpa badai. Naasnya, badai tersebut tidak pernah berlalu. ~Raya Bianca Nayara Terkadang dia selalu merasakan sesaknya alur hidup yang menghimpit jalan takdir. Terus berjuang untuk hasil yang maksimal namun selalu kalah dalam segala hal. Dia tau tidak ada orang tua manapun yang membiarkan anaknya lebih akrab dengan sepi. Seperti saat ini, Bangkit dari keterpurukan adalah prinsip seorang Bianca. Hanya ini yang dapat dia lakukan untuk menemukan sedikit kebahagiaan. Ya. Sedikit itu kebahagiaan yang bakal dia cari. Namun, kenyataannya Bianca hanya bisa bahagia diluar. Ketika kembali ke dalam tempat kediamannya, kebahagiaan tersebut seketika sirna. Rumah adalah istana. Istana yang menurut orang lain adalah tempat ternyaman, menurut dia itu adalah fakta yang salah. Sangat salah. Sunyi... Sepi... Gelap. Itu fakta sesungguhnya yang menggambarkan kehidupan Bianca.