Aku begitu egois dalam mencintaimu. Aku juga tak ingin kamu melupakan apapun soal kita. Pun aku memikirkan cara: bagaimana agar kamu terus mengingat kita? Akhirnya, sebuah buku menjadi jawaban atas pertanyaan yang telah kupaparkan.
Jangan salah paham dulu, Manda. Ini memang cerita yang mengagungkan kamu. Tapi percayalah, cintaku tak hanya sepanjang sebuah buku. Aku hanya ingin kamu mengingatku. Dimulai dari bagaimana pertemuan pertama kita, hingga aku yang mencintaimu tanpa jeda.
Buku ini kutulis sebelum aku mengetahui rasamu untukmu. Jika sampai buku ini kamu baca, maka saat itu kamu tak berada lagi di sisiku. Manda, cintaku tetap milikmu, setidaknya yang paling indah yang pernah kurasakan.
Manda, jika semesta telah melukis garisku agar bersamamu, seperti apapun keadaan kita saat ini, kau akan segera kembali kepadaku. Jikapun tidak, maka aku yang akan menjemputmu kembali. Atau jika semesta memisahkan garisku denganmu, maka kuyakini kita akan tetap bahagia.
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?"
Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi.
Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berjuang sendiri melahirkan anaknya tanpa suami. Menjadi ibu tunggal bukanlah hal mudah, apalagi lambat laun sang anak selalu bertanya tentang keberadaan ayahnya.
"Mommy, Al selalu doa sebelum bobo. Diulang tahun Al yang ke 5 nanti, papa pulang terus bawain Al boneka dino."
Ibu muda itu hanya menangis, seraya memeluk anaknya. Lalu bagaimana jika ternyata sang ayah juga sebenarnya menginginkan Al.