FNAF : Nightmare Terror
  • Reads 584
  • Votes 90
  • Parts 4
  • Reads 584
  • Votes 90
  • Parts 4
Ongoing, First published Jan 02, 2022
(Name) dan (Male Name) tidak akan pernah mengira kalau kebiasaan mereka yang selalu menyempatkan  diri untuk pergi ke sebuah restoran pizza langganan dari Fazbear Entertaiment sejak masih kecil hingga sekarang akan mengubah hidup mereka untuk selamanya. Para animatronik yang menjadi maskot dari restoran tersebut ternyata memiliki sisi tak terduga, sanggupkah (Name) dan (Male Name) menghadapi segala kejadian diluar akal sehat yang akan menghampiri mereka berdua?
.
.
.
©Scott Cawthon
©AruWriters135
©Cover-Pinterest
©All art on book-AruWriters135
All Rights Reserved
Sign up to add FNAF : Nightmare Terror to your library and receive updates
or
#52fnaf
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Kesayangan Bunda cover
He Fell First and She Never Fell? cover
BABY CHANIE cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
After Graduation cover
antagonis wife [TERBIT] cover
Rafa  cover
The Best Of Miracle cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.