Frostfire itu bar bar, Glacier itu kalem, Supra itu dingin kek kulkas 7 pintu, Sori itu polos (lebih ke narsis sebenarnya), dan Gentar itu hyper.
Hmm ... seperti apa ya kehidupan ke-5 saudara itu?
"Ayam! Lu mau makan keepci nggak?"
"Lebih baik tidur dari pada ngurusin mereka"
"Apa lu? Mau gelud?"
"Hoho, aku emang tampan"
"Ada yang mau jadi gepenk kayak husbu atau waifu kalian?(⌐■-■)"
.
.
.
Warning!
Bahasa yang kupakai itu baku sama tidak baku ya~!
Cerita ini nggak hanya berisi komedi, i'll try to make cerita berbobot juga di book ini. Semoga sj kemampuan-ku tidak menghilang/berkurang:']
Cr : art nya ku dpt dari Pinterest, kalau ada yg merasa bahwa art yg ku pake itu art kalian, blng aja, nanti ku kasi cr :D
"Gue terpaksa nikah sama lo, demi bayi yang ada di perut lo."
Kata-kata itu jatuh seperti pisau yang menancap tepat di hati Kiana Alisha. Pernikahan yang seharusnya menjadi momen bahagia, kini hanya terasa seperti hukuman. Ia tidak diinginkan. Bukan sebagai istri, bukan sebagai seseorang yang layak dicintai.
Pria di hadapannya, sosok yang dingin dan kasar, menikahinya bukan karena cinta-hanya karena tanggung jawab yang terpaksa ia pikul. Tatapan matanya tajam, seolah berkata bahwa semua ini hanya sementara. Bahwa setelah bayi itu lahir, segalanya akan berakhir.
Namun, takdir selalu punya cara untuk mempermainkan hati manusia. Dalam kebencian, mungkinkah terselip perasaan yang tak terduga? Ataukah janji perpisahan akan tetap ditepati, tanpa ada celah bagi cinta untuk tumbuh?