This Is Our Life [✓]
  • Reads 24,478
  • Votes 2,686
  • Parts 17
  • Reads 24,478
  • Votes 2,686
  • Parts 17
Ongoing, First published Jan 02, 2022
Frostfire itu bar bar, Glacier itu kalem, Supra itu dingin kek kulkas 7 pintu, Sori itu polos (lebih ke narsis sebenarnya), dan Gentar itu hyper.

Hmm ... seperti apa ya kehidupan ke-5 saudara itu?

"Ayam! Lu mau makan keepci nggak?"

"Lebih baik tidur dari pada ngurusin mereka"

"Apa lu? Mau gelud?"

"Hoho, aku emang tampan"

"Ada yang mau jadi gepenk kayak husbu atau waifu kalian?(⌐■-■)"
.
.
.
Warning!
Bahasa yang kupakai itu baku sama tidak baku ya~!

Cerita ini nggak hanya berisi komedi, i'll try to make cerita berbobot juga di book ini. Semoga sj kemampuan-ku tidak menghilang/berkurang:']

Cr : art nya ku dpt dari Pinterest, kalau ada yg merasa bahwa art yg ku pake itu art kalian, blng aja, nanti ku kasi cr :D
All Rights Reserved
Sign up to add This Is Our Life [✓] to your library and receive updates
or
#3boboiboyglacier
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
antagonis wife [PO] cover
After Graduation cover
The Best Of Miracle cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
BABY CHANIE cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
Rafa [End💗] cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Kesayangan Bunda cover

Dosa Ku

72 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.