Piyuna tidak menyangka bahwa dirinya memiliki nasib yang buruk, ditinggalkan oleh tunangannya sehari sebelum hari pernikahannya membuat ia dan keluarganya merasa malu setengah mati. Ratusan undangan, Wedding Organizer, dan seluruh persiapan pernikahan terpaksa harus dibatalkan.
Selama 6 tahun lamanya Piyuna terpuruk dalam kesedihannya, pada akhirnya ia mencoba bangkit. Wanita berusia 24 tahun itu memulai lembaran barunya dengan mencoba mengabdikan dirinya pada sebuah sekolah dasar yang baru dibangun di desanya dan baru akan diresmikan seminggu setelah penerimaanya menjadi seorang guru.
Acara peresmian sekolah adalah awal mula Piyuna bertemu dengan Sid, seorang Gubernur muda dan tampan yang akhir-akhir ini menjadi perbincangan hangat di berbagai media. Bagaimana tidak, pada usianya yang baru menginjak 30 tahun, pria itu berani melibatkan dirinya ke ranah politik dan akhirnya berhasil mendapatkan jabatan sebagai seorang Gubernur. Tentu hal itu menjadi pencapaian yang luar biasa untuk pria seusianya.
Sejak saat itu, Piyuna dan Sid selalu bertemu secara tidak sengaja. Sid semakin tertarik dengan Piyuna, namun persoalan masa lalu yang belum terselesaikan membuat Sid dan Piyuna memutuskan untuk menjauh satu sama lain.
Setelah satu tahun bertahan di pernikahan itu, Sabrina pada akhirnya memilih kabur ketika kebenaran tentang suaminya terungkap.
Sabrina ingin memulai kehidupan yang jauh berbeda dari kehidupannya yang sebelumnya. Gadis itu yakin bahwa suaminya, Detra tidak akan mencarinya karena pria itu tidak pernah mencintainya.
Namun, siapa sangka hari itu mereka bertemu lagi.
"Bukankah kamu pantas untuk diikat selamanya di ranjang kita karena berusaha kabur dari suami kamu, Sabrina?" Detra datang dengan penampilan yang jauh berbeda dari ingatan terakhirnya.
***