Suatu hari Ajeng tertidur di sofa dengan baju putih abu-abunya yang bau keringat. Sepatunya masih terpasang, ia juga ingat sebelum tidur ia berkhayal tentang bagaimana jika seandainya ia terlahir dari keluarga kaya raya.
Ia membayangkan mobil mercedes benz menjemputnya ke sekolah. Ia membayangkan kamar luas dengan closet pribadi penuh dengan pakaian mahal koleksinya. Ia membayangkan berbelanja apapun yang ia mau tanpa melihat harga lebih dulu.
Ajeng ingat itu hanya hayalan pengantar tidurnya siang itu. Tapi begitu bangun, sesosok perempuan berwajah dingin datang dan mengabulkan semua hayalannya itu.
Namanya bukan lagi Ajeng Anunggani, melainkan Raden Ajeng Rembulan Candraswastika yang merupakan putri tunggal dari seorang pengusaha kaya raya.
Kehidupannya berubah seratus delapan puluh derajat seperti cinderella bertemu ibu perinya.
Tapi hidup menjadi orang kaya itu ternyata ngga semudah yang ia bayangkan. Mulai dari sekolah etika higga rahasia besar tentang kematian ibunya membuatnya ingin kembali ke kehidupannya semula.
"Kalo lo jadi gue lo akan milih buat kembali atau menetap?"
"Kalo gue jadi lo gue akan milih buat berjuang sampai akhir. Sayanglah, lo belum ketemu pangeran lo masa udah nyerah aja? Cinderella aja fight sampai akhir sampai akhirnya ketemu jodoh pangerannya,"
"Biar gue kasi tau, cinderella yang ini nggak bersahabat sama ibu perinya,"
Hari itu, debu ajaib seolah tumpah di kakinya mengubah sepatu tali usangnya menjadi sepatu kaca cinderella.
Xiao Zhan, dokter manis yang baru saja kehilangan putra tercinta karena penyakit bawaan dari almarhum sang istri, bertemu dengan anak kecil yang disebut "tuan muda" seumuran putranya yang memanggilnya mommy. "Mommy, ayo kita pulang!"
Bagaimana nasib Xiao Zhan sebagai mommy sang tuan muda di masa depan?