Pernah ga sih? Kalian sekelas sama anak beasiswa yang ganteng banget, pinter banget, tapi juga sombong banget. Padahal dia tuh miskin banget :(
Bukannya Irin judging nih, tapi pernah sekali waktu dia sekelompok sama Tama dan maksa buat kerkel di rumahnya untuk tugas akhir mata kuliah Bahasa Indonesia, dan Irin baru tahu, ternyata di Jakarta masih ada ya rumah yang base nya dari kayu tanpa di semen. Letaknya dalam gang kumuh yang bau sampahnya kemana-mana. Tapi jujurly, kalian ga bakal lihat Tama seperti lingkungannya itu, walau dia juga ikut milah sampah yang bisa di daur ulang atau bisa dijual lagi sama bapaknya, semua hal ini yang mendukung Tama mendapat beasiswa untuk berkuliah di universitas terbaik, di tempat yang sama dengan Irin, lewat jalur surat keterangan tidak mampu.
Tapi Irin sangat kagum sama Tama, bukan karena wajahnya aja yang tampan, walau hidup Tama terlihat jauh lebih susah dari Irin yang turun naik Jazz ke kampus, Tama ga pernah sekalipun terlihat mengeluh, ga kaya Irin yang perasaan hidupnya ngeluh mulu, malah pinter juga masih pinteran Tama, makanya Irin suka sama Tama, kalo kata Irin sih suka aja, ga yang gimana-gimana, tapi Irin tuh jadi suka ngintilin Tama, minta sekelompok sama Tama, minta diajarin Tama, mau makan bareng Tama atau bawain bahkan beliin Tama makanan, nawarin Tama balik bareng, mau main ke rumah Tama, sampai Tama tuh jengah, dan dari situ Irin menyimpulkan Tama sombong berikut berpemikiran sempit.
"Kamu bisa ga? Ga usah dekat-dekat dengan saya? Saya ga butuh belas kasihan kamu, Irin. Jangan bawain saya makanan lagi, ga perlu tawarin saya pulang bareng kamu karena saya bisa sendiri. Jangan masuk ke dunia saya karena kamu tidak cocok. Kamu tidak perlu menempatkan diri sebagai saya karena kamu tidak tahu bagaimana kehidupan saya berjalan. Tapi di luar semua itu, saya bisa menjalankan hidup saya sendiri, tanpa bantuan kamu"
Tapi, prinsip Irin tetap satu sejak awal.
"Kamu lihat aja, kamu bakal balik dan ngemis cinta sama aku!"
Kepulangan Seulgi ke tanah kelahirannya Korea Selatan, setelah 8 tahun lamanya ia menetap di Indonesia, negara asal ayahnya, akibat insiden kecelakaan yang menyebabkannya mengalami koma dan amnesia ternyata adalah suatu mimpi buruk untuknya.
Baru beberapa hari menginjakan kakinya di negara yang dijuluki negeri gingseng tersebut, Seulgi harus dihadapkan oleh kenyataan bahwa sebenarnya ia memiliki seorang kekasih bernama Irene yang masih mencintainya sampai detik ini. Bahkan dari hubungan mereka tersebut mereka dikaruniai seorang putri cantik bernama Yeri.
Tidak sampai di sana, setelah mengetahui hal tersebut, fakta-fakta lain mulai ikut bermunculan dan membuat Seulgi tidak percaya dengan kehidupan yang ia jalani. Seperti ternyata saudaranya menyukai Irene, "kekasih" yang ia lupakan tersebut, lalu fakta lainnya mengenai kecelakaan Seulgi di Indonesia.
Kira-kira apakah yang akan Seulgi lakukan saat mengetahui hal itu? Apakah ia akan kembali pada Irene dan memutuskan hubungannya dengan Gyuri, kekasihnya saat ini. Atau malah sebaliknya? Dan apakah pilihan yang akan ia putuskan nanti benar-benar yang terbaik dan yang hatinya inginkan?
*
*
*
*
"Kenapa kau tidak membenciku saja? Aku telah meninggalkan mu selama lebih dari 8 tahun lamanya, membuatmu berada di posisi tersulit selama itu dan kenapa kau masih mencintaiku? Kenapa rasa cintamu padaku masih sangat besar Rene? Aku sudah membuatmu tersiksa selama ini, dan kini aku bahkan melupakanmu, melupakan memori tentang kita, dan tidak memiliki perasaan yang sama lagi untuk mu. Apa kau masih mencintaiku setelah mengetahui fakta tersebut?" - Seulgi.
"Karena aku sudah berada dititik di mana aku benar-benar mencintaimu dan tidak bisa membencimu walaupun kau telah menghancurkan hati dan perasaanku." - Irene.