Story cover for Hati Merajut Memori by AmmiWarada
Hati Merajut Memori
  • WpView
    Reads 99
  • WpVote
    Votes 2
  • WpPart
    Parts 30
  • WpView
    Reads 99
  • WpVote
    Votes 2
  • WpPart
    Parts 30
Complete, First published Jan 05, 2022
■ Cerita singkat ini hanyalah karangan/fiksi belaka saja, sesuai dengan fantasi si penulis yang berusaha mengekspresikan perasaan setiap momennya.■

•••

Setiap netra terbuka, setiap tubuh yang masih kaku di atas kasur setelah melewati malam di alam mimpi. Hati pun sadar, seorang diri telah siuman dari tidurnya.

"Apa yang akan kita lakukan hari ini?" Pikiran bertanya.
"Apa yang akan membuatku terguncang hari ini?" Hati pun ikut bertanya.

Terguncang akan kebahagiaan atau hal-hal lain yang tidak bisa diutarakannya. Sebab terlalu takut untuk diakui dan dirasakan. Hati yang memunculkan kegelisahan hingga menghantui pikiran dengan ketakutan terhadap satu langkah kecil.

"Mari kita memulai hari ini." 

Ternyata beginilah diri ini menjalankan hari.
All Rights Reserved
Sign up to add Hati Merajut Memori to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Kiara and zaki's love journey [sedang revisi √ ] by tiaxyl
28 parts Ongoing Mature
"Sayangkuu, cintakuu. Gimana dengan hari ini, hm? Are you happy?" "Seru dong, senang karena ada kamu, Ka. Hehe." Dulu, setiap percakapan kecil seperti itu mampu menyulap hariku jadi lebih indah. Tapi semua itu kini tinggal kenangan. Hubungan yang manis dan penuh tawa itu akhirnya harus berakhir, bukan karena cinta kami memudar, tapi karena kenyataan terlalu pahit untuk ditelan bersama. Aku masih mencintaimu. Masih ingin mendekat, masih berharap bisa kembali. Tapi jarak ini bukan lagi tentang raga-melainkan tentang takdir yang tak mengizinkan kita bersatu. Cinta kita besar, tapi tidak cukup untuk melawan kenyataan yang tak berpihak. Banyak halangan yang kucoba lalui demi kamu, demi kita... tapi ternyata semesta punya rencana lain. Kini, aku hanya bisa menatapmu dari kejauhan. Ingin kembali, tapi tak bisa. Ingin melepaskan, tapi hatiku belum rela. Satu kejadian itu-satu hari yang mengubah segalanya-telah memutus tali yang tak terlihat namun sangat kuat mengikat kita. Jika bukan karena kejadian itu, mungkin aku masih tersesat dalam hubungan yang samar: ada, tapi tak punya peran. Dulu aku memegang peran utama di hidupmu. Sekarang? Bahkan untuk menjadi figuran pun aku tak lagi layak. Kita pernah sangat dekat, tapi kini aku tahu... melepaskan sesuatu yang sudah terasa seperti rumah tidak akan membuat segalanya membaik. Bahagia tidak selalu datang setelah menjauh. Dan seringkali, hubungan yang tampak sempurna dari luar menyimpan luka yang tak pernah terucap. Aku tak menyangka semuanya akan berakhir seperti ini. Tapi yang sudah terjadi, biarlah terjadi. Meski begitu, kenangan itu-kenangan tentang hari itu-masih terpatri jelas di pikiranku. Hari saat aku sadar... cinta saja tidak cukup.
Titik Yang Benar by siPanjangNapas3
42 parts Ongoing
Genre : romance, drama psikologi (slowburn) -------------------------------------------- Coba bayangin... Di suatu titik dalam hidupmu yang sedang baik-baik aja, kamu tanpa sengaja menatap ke arah langit di malam hari, melihat bintang bertebaran, tak terhitung. Tapi kamu ga peduli. Menyematkan keyakinan kalau tiap hari langit memang seperti itu. Kecuali pas mendung. Lalu di suatu titik, saat hidupmu lagi depresi, kosong, ancur, ga punya harapan, kamu sengaja keluar tengah malam. Entah jam dua, jam tiga, jam satu, cuma buat tenangin diri dan noleh moment itu lagi. Tapi apa? Kamu cuma lihat satu bintang, bersinar sendirian di tengah hamparan gelap. Mungkin itu bukan kebetulan, karena yang kamu lihat bukan cuma bintang, melainkan refleksi dirimu sendiri. Ada kekuatan di semesta ini yang mau bilang ke kamu, saat kamu udah kehilangan banyak cahaya, kamu cuma perlu jadi seperti bintang itu, karena cahaya itu sendiri sebenarnya sudah ada di dalam hati kamu. Ya, aku bisa bilang ini karena aku sudah pernah melewatinya. Dan aku disini bukan untuk omong kosong belaka, bukan hanya sekadar curhat atau menggores halaman dengan kata. Aku cuma ingin menemani kamu. Kalau kamu sedang merasa gak baik-baik aja, atau butuh tempat untuk diam dan meresapi... Jika kamu tertarik sama hal-hal yang gak masuk di akal tapi masuk di hati, atau menyelami cerita yang endingnya ternyata tidak selalu indah, barangkali kamu akan suka untuk singgah disini, di duniaku...sembari ngopi...atau minum cokelat. Karena indah saja gak akan cukup, perlu cinta yang tulus untuk memaknai apa itu kekuatan, apa itu pelajaran, apa itu kenangan, dan apa itu... "Tetap hidup" #1 hidup : 10 Mei 2025
Jika Takdir Telah Ditentukan by nhie_naa
28 parts Complete
Jika Takdir Telah Ditentukan Jika takdir telah ditentukan oleh-Nya, tidak ada manusia yang bisa melawan. Bukan, lebih tepatnya semua makhluk hidup dan segala yang diciptakanNya di dunia ini, tidak ada yang bisa melawan takdirNya. Walaupun ada takdir yang bisa kita ubah, tetapi hasil pengubahannya pun sudah ditentukan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Seperti takdir bahwa kita pernah saling bertemu, saling mengenal, bahkan saling berinteraksi, walaupun pada awalnya tidak ada permulaan pasti bagaimana kita dipertemukan, tapi aku yakin bahwa aku, salah satu orang yang ditakdirkan untuk mencintaimu. - Cahya - ~~~~~~~~~~~~ Ini kisah Cahya, si cewek kalem yang tak disangka punya banyak fans - Rahmat, Arsya - dan yg paling nggak disangka, seorang Andra -- cowok 'sok alim' kalau kata Rahmat -- juga diam-diam memperhatikan Cahya. Siapa yg akhirnya dipilih Cahya? Apakah Rahmat yg dewasa dan simple? Atau Arsya yg hobi berdebat dengannya? Apa jangan-jangan dengan Andra, yg menjaga teguh prinsip, tegas, dan selalu ramah pada setiap orang? Setiap ujian itu menjadikan kita kuat, dan setiap pilihan yang disodorkan pada kita sebagai jawaban dari ujian yg datang, akan menjadikan kita selalu teguh pada suatu prinsip hidup. Hijrah dan selalu hijrah, mengambil setiap hidayah yg sudah Allah subhanahu wa ta'ala sediakan layaknya prasmanan di tempat resepsi, kita hanya tinggal memilih, mengambil pilihan itu, dan menikmatinya. Itulah takdir 😉
You may also like
Slide 1 of 9
Kiara and zaki's love journey [sedang revisi √ ] cover
Titik Yang Benar cover
[END] Perfect Half cover
Hari Si Penulis Bait✔ cover
Jika Takdir Telah Ditentukan cover
Capuccino Sore Itu  ✅ [Tamat dan sudah Direvisi] cover
I'm Just an Extra cover
Penghuni Malam cover
AZ-ZAHRA #zara 1 (Complete) cover

Kiara and zaki's love journey [sedang revisi √ ]

28 parts Ongoing Mature

"Sayangkuu, cintakuu. Gimana dengan hari ini, hm? Are you happy?" "Seru dong, senang karena ada kamu, Ka. Hehe." Dulu, setiap percakapan kecil seperti itu mampu menyulap hariku jadi lebih indah. Tapi semua itu kini tinggal kenangan. Hubungan yang manis dan penuh tawa itu akhirnya harus berakhir, bukan karena cinta kami memudar, tapi karena kenyataan terlalu pahit untuk ditelan bersama. Aku masih mencintaimu. Masih ingin mendekat, masih berharap bisa kembali. Tapi jarak ini bukan lagi tentang raga-melainkan tentang takdir yang tak mengizinkan kita bersatu. Cinta kita besar, tapi tidak cukup untuk melawan kenyataan yang tak berpihak. Banyak halangan yang kucoba lalui demi kamu, demi kita... tapi ternyata semesta punya rencana lain. Kini, aku hanya bisa menatapmu dari kejauhan. Ingin kembali, tapi tak bisa. Ingin melepaskan, tapi hatiku belum rela. Satu kejadian itu-satu hari yang mengubah segalanya-telah memutus tali yang tak terlihat namun sangat kuat mengikat kita. Jika bukan karena kejadian itu, mungkin aku masih tersesat dalam hubungan yang samar: ada, tapi tak punya peran. Dulu aku memegang peran utama di hidupmu. Sekarang? Bahkan untuk menjadi figuran pun aku tak lagi layak. Kita pernah sangat dekat, tapi kini aku tahu... melepaskan sesuatu yang sudah terasa seperti rumah tidak akan membuat segalanya membaik. Bahagia tidak selalu datang setelah menjauh. Dan seringkali, hubungan yang tampak sempurna dari luar menyimpan luka yang tak pernah terucap. Aku tak menyangka semuanya akan berakhir seperti ini. Tapi yang sudah terjadi, biarlah terjadi. Meski begitu, kenangan itu-kenangan tentang hari itu-masih terpatri jelas di pikiranku. Hari saat aku sadar... cinta saja tidak cukup.