Titik Balik (End)
  • Reads 141,056
  • Votes 13,670
  • Parts 61
  • Reads 141,056
  • Votes 13,670
  • Parts 61
Complete, First published Jan 05, 2022
Khiya dan Mahesa adalah sepasang petani yang menitipkan hati satu sama lain. melalui kasih, ada satu dunia yang hanya mereka tempati. melalui kasih, mereka adalah pasangan sehidup semati. 
melalui kasih, apakah bersama adalah pilihan yang pasti? 

Bagaimana cara Mahesa mendapatkan keutuhan pada hubungan yang ingin ia segerakan pada pelaminan? apakah Zakhiya hanya akan diam saja sementara Mahesa berjuang?
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Titik Balik (End) to your library and receive updates
or
#4truelove
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Beauty and the Boss cover
The Wicked CEO (END) cover
My Ex-Husband [END] cover
My Cold Prince cover
My Perfect Ikhwan [REPUBLISH] cover
My Punk Husband cover
MANTANKU BOSKU [COMPLETED] cover
My Perfect Wife ✔️ [TAMAT] cover
Crazy Without You  cover

Beauty and the Boss

18 parts Complete

"Bilang kalau kamu mau aku pergi. Bilang kalau kamu nggak suka aku hadir di hidup kamu. Say it if you mean it." - Benara Wijaya Kamuflase cinta. Penorehan luka. Hancurnya kepercayaan untuk bertahan. Kepalsuan dalam sebuah keluarga membuat Aluna Sarasita tidak akrab akan cinta. Sampai seorang lelaki tampan nan mapan yang merupakan pemilik hotel Saint Wijaya tempat mereka dipertemukan, menetap di dunianya bak lentera dalam gulita. Terdengar seperti omong kosong! Bahkan lelaki biasa pun enggan menerima Saras apa adanya. Namun, Benara Wijaya benar-benar berbeda. Saras tahu, menerima Ben adalah sebuah kekeliruan. Sekalipun lelaki itu berupaya meyakinkannya, kehidupan Ben yang sempurna tetap menjadi alasan bagi Saras beranggapan Ben tidak akan pernah memahami kondisinya. Mereka berbeda. Bak bumi dan langit. Bak hitam dan putih. Saras pun semakin yakin untuk menghapus Ben dari hidupnya. Tanpa peduli harapan yang telah dibangun oleh lelaki itu. Tanpa peduli ada hati yang hancur berkeping-keping karenanya. Lantas, berhasilkah Benara Wijaya membawa Saras pada akhir kisahnya? Mampukah ia menyadarkan Saras bahwa perempuan itu adalah luka sekaligus bahagia terindahnya?