Story cover for Bulan Sabit by Asyaaaja
Bulan Sabit
  • WpView
    Reads 4
  • WpVote
    Votes 1
  • WpPart
    Parts 2
  • WpView
    Reads 4
  • WpVote
    Votes 1
  • WpPart
    Parts 2
Ongoing, First published Jan 05, 2022
"Langit malam, yang membuatku tersenyum pedih mengingat betapa tulusnya kamu menjagaku sampai diujung akhir. Maaf untuk beribu kali telah membuatmu kecewa atas perlakuanku terhadapmu" memandang langit malam bersama bintang yang mengelilingi bulan sabit yang menerangi bumi.



"Bubu, jangan pernah merasa sendiri yah? Sasa  janji akan selalu ada buat Bubu" ucap anak lelaki manis berumur 6 tahun.


PENASARAN? AYO LANJUT BACA CERITA NYA







cover : Pinterest
All Rights Reserved
Sign up to add Bulan Sabit to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
BULAN (END) by iloveyoubyy
34 parts Complete
Bulan sosok yang terlahir dengan sejuta kasih sayang, namun pada ahkirnya ia kehilangan sejuta kasih sayang tersebut. Takdir mempermainkan dirinya dengan baik, menyisakan kesedihan di dalam kehidupannya. Menyisakan goresan-goresan yang tidak ia ketahui kapan goresan tersebut akan menghilang, hingga ahkirnya membawa pemeran lain ke dalam kisahnya. Seorang pria yang terlihat dingin_Max. Keduanya hidup dalam permainan takdir yang sama, membawa keduanya kedalam hubungan yang sangat sulit untuk dipahami. Mengharuskan keduanya menjalani takdir agar mendapatkan ahkir dalam cerita keduanya, namun siapa sangka jika takdir akan kembali mempermainkan keduanya dengan tamparan yang lebih kuat lagi. Membuat semuanya kembali terluka dengan alasan yang sama. Takdir kembali berulah,,, "Mama menjebak aku?" Tanya Bulan dengan raut wajah yang tidak bisa di katakan lembut, raut wajahnya penuh dengan marah. "Sayang dengarkan Mama, Mama akan menjelaskan semuanya." Bujuk wanita paru baya_Vivi yang mencoba memegang tangan menantunya. "Jangan sentuh aku." Teriak Bulan sambil menangkis tangan mertuanya. "Jaga tingkah kamu. Dia Mamaku!" Teriakan pria itu begitu lantang dan hanya di tanggapi senyum kecewa oleh Bulan. "Kamu sama saja Max, aku sangat membenci kalian." Ucap Bulan dengan mata yang memancarkan masih memancarkan kekecewaan, tapi percayalah rasa kecewa yang ia rasakan kini lebih besar dari dari pada rasa amarahnya. . . . . Bulan & Max Selesai Revisi Jumat 13 November 2020
You may also like
Slide 1 of 9
Mentari Tanpa Sinar cover
GRIZLEN {On Going} cover
Because I'm Stupid (End) cover
I Told the Moon about You  cover
Pelangi untuk Hujan(on going)  cover
Auristela cover
BULAN (END) cover
VAGALDARA [TERBIT] cover
REDUP cover

Mentari Tanpa Sinar

46 parts Complete

Aku hanya seorang mentari yang kehilangan sinarnya, aku hanya ingin diperhatikan dan diperdulikan sekali saja, tapi mengapa takdir seolah memusuhiku? -Mentari Carramel Kalian selalu berkata "Bentar ya, Mama mau bacain dongeng buat Bulan," "Bentar ya, Papa mau nemenin Bulan tidur," "Bentar ya dek, Abang mau beliin Bulan ice cream," "Bentar ya, Mama takut penyakit Bulan kambuh, Mama mau jagain Bulan dulu, kamu main sendiri dulu ya," AKU KAPANNN!!!!!! SELALU SAJA BULAN BULAN DAN BULAN!!!!! Tapi mengapa setelah aku terbiasa dengan semuanya kalian malah manis kepadaku? sepi adalah sahabatku yang paling setia -Mentari Carramel Dan ini juga tentang Gava yang berstatus sebagai pacar Mentari pun mencintai kembarannya itu. Yang selalu terucap adalah "kamu lihat itu Bulan, dia baik, lemah lembut, penyayang, enggak kasar. Seharusnya kamu contoh kembaran kamu itu Tar," Aku lelah dengan ini semua, kapan kebahagiaan berpihak padaku?