A B I A N : Insaf Boy [END]
  • LECTURAS 965,522
  • Votos 84,244
  • Partes 38
  • LECTURAS 965,522
  • Votos 84,244
  • Partes 38
Concluida, Has publicado ene 06, 2022
Sequel "AZZAM" 

.. 









Abian Alghifari, seorang laki-laki yang hidup nya tak peduli sekitar, apalagi yang nama nya perempuan. 

Mengingat bagaimana mamah nya menyakiti papah dulu membuat Abian muak akan perempuan. 

Abian dijodohkan dengan Bilqis Latifah Altamis gadis cantik nan lemah lembut yang berasal dari keluarga yang kuat akan agama nya. 

Bilqis harus bersabar dengan sikap Abian yang di bilang cukup menyakitkan hati. 

"Jangan urusin gue!"

"Tapi kak Bian udah jadi suami aku...."

"Jangan sok perhatian, lo denger gak sih gak usah urusin gue!" 

Apa pernikahan mereka hanya bertahan sebentar saja atau Mungkin selamanya?






🔪plagiat? menjauh saja!!! Hussss
Todos los derechos reservados
Regístrate para añadir A B I A N : Insaf Boy [END] a tu biblioteca y recibir actualizaciones
O
#16agama
Pautas de Contenido
Quizás también te guste
Quizás también te guste
Slide 1 of 10
Mo Du (默读) - Silent Reading (Terjemahan) cover
Ara life (On Going) cover
Guruku Imamku cover
ARISHA cover
Cinta Untuk Elza | End cover
Transmigrasi Genius: Istri Mafia yang Tak Terkalahkan" cover
Nayyara cover
Hi Reza ✓ cover
Assalamualaikum My Destiny (END & LENGKAP) cover
GUS & NING (END)  cover

Mo Du (默读) - Silent Reading (Terjemahan)

164 Partes Continúa

Genre: Misteri, Aksi, BL Pasangan: Luo Wenzhou/Fei Du Peringatan Konten: (mungkin mengandung spoiler, sorot di bawah jika diinginkan; sebagian besar tetapi tidak semua peringatan berlaku untuk kasus individual) Panjang: 180 bab + 6 tambahan ---- Masa kanak-kanak, pendidikan, latar belakang keluarga, hubungan sosial, trauma.. Kita terus menerus mencari dan menyelidiki motif para penjahat, mengejar setiap jejak emosi samar di antara mereka, tidak bersimpati dengan mereka dan bahkan memaafkan mereka, tidak mencari alasan untuk membebaskan mereka dari kejahatan mereka, tidak tunduk pada apa yang disebut kompleksitas sifat manusia, tidak merenungkan konflik sosial, dan tentu saja tidak menjadi monster bagi diri kita sendiri- Kami hanya mencari jawaban yang adil bagi diri kami sendiri - dan bagi semua orang yang masih memiliki harapan bagi dunia ini.