kisah Naya dan Samuel ini menceritakan sebuah kisah percintaan anak remaja pada umumnya. namun, karena keduanya diyakinkan dengan perasaan, mereka membuat hal di luar batas, nasi sudah menjadi bubur, karena perbuatan mereka yang melakukan hal di luar batas, Naya mengandung anak dari Samuel, Samuel mau bertanggung jawab mengakui anak yang dikandung Naya adalah anaknya, di sisi keluarga Samuel, keluarga Samuel mau menerima Naya dan anaknya, namun di sisi keluarga Naya, ibunya yang biasa Naya panggil mimom menyuruh Naya mengugurkan kandungannya karena anak yang dikandung Naya adalah perusak masa depannya, Naya tentu saja tidak tega mengugurkan anaknya. karena terus membantah, Desti lalu mengusirnya dari rumah.
Mita yang merupakan kakak tirinya ikut keluar dari rumah karena menurutnya Desti sudah sangat kelewatan, Mita membantunya dan membawanya kembali ke rumah ayahnya Charlie, Charlie justru berbeda dengan Desti, Charlie merasa iba karena Naya diusir oleh ibunya sendiri dan bersedia membantu Naya, menurut Charlie tidak masalah selagi Samuel mau bertanggung jawab.
kejadian tak disangka terjadi, keluarga Samuel mengalami kecelakaan pesawat saat kembali ke Indonesia, kecelakaan itu menewaskan semuanya kecuali samuel, Samuel ditemukan masih bernyawa. beberapa bulan Samuel berada di rumah sakit, Samuel sadarkan diri dan tidak mengingat apa apa lagi, dia malah melihat seorang gadis berambut pirang yang menemaninya di sana yang mengaku sebagai sahabatnya.
5 tahun telah berlalu, Naya berhasil lulus S1, dengan jurusan Manajemen.
Samuel dan Naya bertemu kembali karena kerja sama perusahaan, hal yang membuat Naya kaget adalah Samuel sama sekali tidak mengingatnya, hingga membuat Naya menerka nerka apakah pria itu adalah Samuel kekasihnya.
Mampukah Samuel bisa mengingat kembali masa lalunya?.
Jilid 2
From true love story.
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan