Aku menatap datar para manusia penjilat di depan ku, termasuk orang yang melahir kan ku. Dan seluruh rakyat di negeri Air, Di tempat khusus duduk tempat para petinggi. Ada seorang Pria tampan yang selama ini aku panggil Papa. Dia menatap sedih ke arah ku. Dia selalu membela ku tapi aku selalu kasar kepada nya, meski dia bukan Papa kandung tapi dia sangat menyayangi ku, lebih dari seorang Putri. Wanita itu menjebak ku, dan bodoh nya aku mengikuti permainan nya. Dia yang selalu aku panggil Mama. Dan dia juga yang mengajarkan ku untuk menjadi gadis kasar dan arogan. Algojo datang dengan membawa sebuah jus yang berisi kan racun, aku memberontak tapi algojo itu memaksa nya. Sial leher ku sakit. Wanita itu mendekati ku lalu membisik kan. " Selamat Jalan Putri kecil Mama, Dan terimakasih sudah mengikuti Semua permainan ku. Di sini aku lah pemenang nya," " Sialan kau dasar wanita iblis!!! " Perlahan reaksi racun itu mulai menjalar di tubuh ku, sungguh ini sangat menyakitkan. Rasa panas seperti terbakar. Pandang ku memburam. Aku melihat Pria itu berlari ke arah ku dan memeluk tubuh ku, Oh pria tampan ku menangis rupa nya. " Aku mencintai mu" ________________________