Hidup dalam lingkungan miloner selalu menuntut untuk menjadi sosok yang berwibawa dan sangat di segani, sehingga menjadikan sebuah toxic dalam hidup laki-laki keturunan itu. Dia Jae-ro, Kang-putra sulung pemilik perusahaan ekspor-impor yang telah menetap di Indonesia.
Mengenyam pendidikan di negeri ginseng membuatnya terkejut saat harus hidup di Indonesia yang notabene memiliki aturan yang berbeda. Sebelum meneruskan pendidikan S2 dia berjumpa dengan gadis desa-putri dari sepasang asisten rumah tangganya.
Pertemuan pertama mereka tidak mendapatkan kesan baik. Sifat angkuh Jae-ro membuat gadis itu hengkang dari kediaman Moonhouse. Jassie Aresta Kurniawan, ia enggan terus berargumentasi dengan putra sulung majikan orangtuanya itu, meskipun Min-hyuk-adik Jae-ro bersikap bak malaikat untuknya. Tetap saja, ia lebih sering berjumpa dengan Jae-ro. Setelah kepergiannya dari Moonhouse, mereka tidak saling berjumpa lagi. Hingga 4 tahun berlalu ....
Jassie dipertemukan kembali dengan Jae-ro setelah 4 tahun berlalu dalam sebuah peristiwa yang tak terduga. Jae-ro muncul dalam kondisi mabuk berat, bahkan ia tidak mampu untuk berjalan sendiri. Bukan hanya itu, terdapat pula perbedaan pada pita suaranya-suara beratnya berganti serak dan agak ringan. Awalnya dia menduga jika itu mungkin efek dari minuman keras. Akan tetapi, di lain hari ia masih mendengar suara seraknya. Apa yang terjadi?
Tidak mungkin, seorang pria dewasa dapat merubah suaranya, kecuali dia sengaja melakukannya atau telah terjadi sesuatu yang merenggut suara khasnya. Namun, keanehan lainnya mulai hadir-makanan yang dibencinya justru menjadi makanan yang sangat disukai. Bahkan, sifat dingin yang melekat pada dirinya tergusur. Berprilaku romantis dan ramah yang menjadi penggantinya, sehingga membuat pertanyaan besar bagi seluruh lingkungannya.
Mungkinkah dia terkena amnesia? atau ada hal lain yang mengharuskan dirinya berubah 180 derajat?
cover by Canva
Edgar merasa beruntung memiliki Flora sebagai kekasihnya. Tak peduli jika Flora adalah gadis nerd disekolahnya.
Hanya orang bodoh yang tak menyadari betapa sempurnanya seorang Flora Ayumi Maharani.