The Land Down Under - Zhong Chenle

[BILINGUAL STORY]

"Ada alasan kenapa lo milih Australia? Kenapa gak ke negara lain di belahan bumi lainnya. Kayak misalnya England, atau lebih tepatnya Cambridge. Kenapa harus Melbourne?" Kayle mengeluarkan suaranya dengan nada penuh semangat dan percaya diri akan pertanyaan yang ia berikan kepada Lezero.

Namun, Lezero memilih tetap bungkam tak buka suara. Seperti tidak tertarik dengan pertanyaan yang diajukan Kayle.

"Apa pertanyaan gue kejauhan, ya? Okay, kalau gitu. Gue tanya yang lebih dekat aja sama Indonesia. Malaysia atau Singapura, misalnya. Kenapa lo gak milih dari kedua negara itu?" Nada suara Kayle tetap tidak berubah. Masih sama semangatnya.

"I had nothing to be proud of when I was in Australia."

"So?" Nampaknya nada suara Kayle berubah menjadi ragu-ragu ketika ia mendengar suara Lezero yang terdengar putus asa.

"I don't think there's anything special in Australia."

"Are you sure there's nothing you've ever liked in Australia?"

"I am. And, yeah, nothing, definitely nothing."

Sudah waktunya Kayle dan Lezero bertukar peran. Sudah waktunya buat Kayle untuk diam tak merespon kalimat yang keluar dari mulut lelaki muda di hadapannya ini.

Kepala Lezero menoleh ke arah Kayle yang masih menatapnya dengan cara yang tulus. Mereka terus berdiam, menatap mata dari masing-masing yang ditatap. Mempelajari bagaimana perasaan masing-masing diri. Sampai tiba saatnya Lezero membuka percakapan yang pertama kali nya terjadi dari setengah jam terakhir.

"I didn't really have anything special in Australia. But I might have it now."