Ini tentang Aqiila dan Aqeela, sodara kembar yang selalu diterjang oleh masalah, mulai dari masalah percintaan, keluarga, dan persahabatan. Bahkan hubungan persaudaraan mereka yang tadinya baik baik saja ikut merengang.
****
"Jangan nangis, gue tau elo kuat! " bisik pria itu yang membuat Aqiila membuka matanya
"Rayen.. " lirihnya
Ya, dia adalah Rayen, seseorang yang Tuhan kirimkan untuk selalu menjaga dirinya, Rayen itu seperti kesatria menurut Aqiila, selalu melindungi dirinya, dimanapun itu.
"Mulai sekarang elo jauhin Rayen, atau gue akan buat tante Adel dalam bahaya!"
Bruk...
Mengingat ancaman Aulia, segera Aqiila mendorong Rayen. Apalagi melihat Aulia yang menatapnya tajam.
"Qil, elo kenapa sih? " bingung Rayen
"Jangan pernah gangu hidup gue! Jangan pernah tolongin gue, mau gue dalam bahaya sekalipun jangan pernah tunjukkan muka elo didepan gue! " tegas Aqiila
Rayen sedikit mendekat namun Aqiila menahan dirinya.
Aqiila menangis, "Hiks..Hiks..PLIS JANGAN GANGU HIDUP GUE!! BERAPA KALI SIH GUE HARUS BILANG KE ELO, KALO GUE ITU BENCI SAMA ELO!! LEBIH BAIK ELO URUSIN TUH CEWEK ELO!! " Sentak Aqiila yang kini berlari keluar
****
"Hiks.. Hiks.. Kenapa sih semua orang ninggalin aku? Apa salah aku? Hiks.. Hiks.. " tanya Aqeela
"Banyak! bahkan kalaupun semua orang benci elo dan ninggalin elo, kesalahan elo masih banyak" jawab Rasya
"Kalo Tuhan ambil nyawa aku? Apa kesalahan aku masih banyak? " lirih Aqeela
"Banget! Justru gue seneng banget kalo elo hilang dari dunia" jawab Rasya
Aqeela menghapus air matanya, dan beralih menatap Rasya, "Kalo Tuhan ambil nyawa aku, apa kamu bakal maafin aku? " tanya Aqeela
"Gue akan maafin elo kalo elo bener bener hilang dari dunia ini! " jawab Rasya begitu santai
"Oke kalo itu mau kamu, aku harap kalo suatu saat aku gak ada, kamu bisa bahagia"
"Oh pasti! "
****
Penasaran, yuk langsung kepoin! Jangan lupa vote dan coment! 🙏😊
Akhirnya pintu terbuka sempurna menampilkan Sadena yang tengah terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit penuh infus dan beberapa alat untuk membantu nya bernafas, Qalesya menarik nafas panjang setelah melihat cowok yang tengah tertidur di samping ranjang Sadena sambil memegang tangannya. Qalesya mematung di tempat membelalakan matanya apakah yang ia lihat ini sungguh sungguh.
"Qalesya, sebentar tante bangunin dulu Ardano nya ya sayang" Ardano terbangun sambil mengucek mata nya tapi tangan kanan nya masih menggaet tangan Sadena.
"Ss-Sya" Ardano mengerjap dan langsung melepaskan genggaman tangan nya, setelah itu ia beranjak bermaksud mendatangi Qalesya
"Sya gu-gue" Ardano meneruskan langkah nya ke arah Qalesya yang membisu
Qalesya cewek itu melangkah mundur dengan mata yang berkaca kaca, jelas sekali Ardano melihat mata cewek yang selama ini ia sayangi tengah berkaca kaca, tapi mengapa ia memperlakukan Sadena sebegitu nya? Qalesya memutar badan nya bermaksud ingin keluar dari ruangan itu tapi dengan cepat Aradano langsung menarik pergelangan Qalesya
"Sya dengerin gue" Ardano tetap menahan Qalesya, ternyata dengan satu hentakan tangan Qalesya berhasil membuat tangan nya terlepas dari tarikan Ardano
Cewek berseragam Sma itu berlari di koridor rumah sakit, baru beberapa langkah berlari air mata nya sudah berhasil lolos dan membasahi pipi nya Ardano cowok itu mengacak rambut nya gusar, kali ini adalah kali pertama Qalesya menangis karena tersakiti atas sikap Ardano. Tanpa pikir panjang Ardano langsung mengejar Qalesya
"Sya dengerin gue dulu"
"Apa? Lo mau bilang apa? Apa lo mau bilang ga ngabarin gue karena hp lo mati, ga bawa charger, lo seneng berduaan sama Sadena? Lo lupa sama gue? Oiya gue bukan siapa siapa lo juga ngapain lo harus ngabarin gue Duh Qalesya bego banget si lo percaya sama sumpah serapah cinta yang isinya bacotan semua"Qalesya menertawakan diri nya sendiri Qalesya
"Sya Sadena itu.." ucap Ardano
Langsung aja baca ceritanya yaaaaa