Perkenalkan, aku adalah pecinta langit sore. Aku anak sore. Sebut saja aku "jingga", atau "senja", atau apapun yang kalian mau. Tapi satu yang pasti, ketika kamu berada di sore hari, ingatlah cerita ini, ingatlah kisah ini, ingatlah semua ini.
Aku bercerita tentang apa saja. Bukan cuma tentang kamu, mungkin juga mereka.
Tentang langit di waktu sore yang banyak hangat senyum masyarakat yang menjadi selimut di kala senja. Yang menghidupi anak-anak kecil yang bermain penuh tawa di pelatarannya.
Tentang energi matahari yang kekal. Yang tak pernah sekalipun hilang. Ia tidak bisa diciptakan maupun dimusnahkan, ia hanya berpindah tempat dan berubah wujud.
Tentang senja yang tidak pernah berubah, tidak pernah tampak usang, meski tidak pernah baru.
Di bawah langit sore kita membangun hidup, yang hidup di dalamnya dengan banyak orang yang kita sebut keluarga. Menangis, tertawa, jatuh, bangun, berlari, kemudian terbang tinggi. Harus punya sayap kalau mau mengejar mimpi.
Musim masih akan tetap bergulir, dan aku terus menunggu sampai sesuatu yang kutunggu itu hadir, meski harus menjemput ke belahan bumi yang lain. Aku hanya tau satu hal, bahwa kita masih di bawah langit yang sama. Melihat langit sore yang sama.
Mari bercerita untuk mengenang senja.