Story cover for SEJENGKAL TANAH SETETES DARAH by Suwardoyo40
SEJENGKAL TANAH SETETES DARAH
  • WpView
    Reads 8,958
  • WpVote
    Votes 215
  • WpPart
    Parts 47
  • WpView
    Reads 8,958
  • WpVote
    Votes 215
  • WpPart
    Parts 47
Ongoing, First published Jan 15, 2022
lanjutan Api dibukit menoreh
All Rights Reserved
Sign up to add SEJENGKAL TANAH SETETES DARAH to your library and receive updates
or
#1agung
Content Guidelines
You may also like
The Grand Duke Who Stole the Sun [On Going] by pecintasenjamu
22 parts Ongoing
"Benci aku, jika kau mau, tapi kau milikku sekarang." Bisiknya. Seraphina ingin berteriak, ingin menggores wajah dingin itu dengan kuku-kukunya. Tapi tubuhnya lemah, dan para prajurit telah mengikat kedua tangannya. Yang bisa ia lakukan hanyalah menatap dengan kebencian yang membara. Lucien tersenyum melihat itu, senyum puas dari seorang penakluk. Ia tidak membunuh Seraphina, Ia sengaja membawanya hidup-hidup, menyeretnya melintasi jalanan yang penuh mayat rakyatnya sendiri, menempatkannya di pelana kudanya seolah ia hanya sebuah piala perang. Semua yang melihat tahu, Grand Duke Lucien D'Arcelis Vaelthorne tidak hanya menghancurkan sebuah kerajaan. Ia merenggut permata paling berharga dari tanah itu, menjadikannya bukti keangkuhannya. • Beberapa pekan kemudian, Seraphina dibawa ke ibu kota Kekaisaran. Istana besar menjulang, indah tapi mencekam. Setiap langkahnya terasa seperti rantai yang mengekang. Lucien menyeretnya ke hadapan Kaisar. Dengan kepala tertunduk, Seraphina mendengar suara-suara yang samar, para bangsawan membicarakan keindahannya, kebencian mereka terhadap keberaniannya, dan rasa iri karena Lucien membawanya sendiri. Kaisar menatapnya lama, kemudian tertawa kecil. "Putri dari negeri kecil yang keras kepala, cantik sekali." Lucien berlutut di hadapannya, bukan dengan kerendahan hati, melainkan sebagai bentuk permainan politik. "Aku mempersembahkan gadis ini sebagai bukti kemenangan, Yang Mulia." Kaisar tersenyum puas. Namun daripada membunuhnya seperti yang Seraphina harapkan, kaisar justru berkata: "Dia milikmu, Lucien." ucap sang kaisar dengan nada penuh penghinaan. " "Biarlah dia hidup sebagai saksi kekalahan negerinya. Itu akan lebih menyakitkan daripada kematian." Dan sejak hari itu, matahari kerajaan kecil yang telah padam berubah menjadi pelayan paling hina.
You may also like
Slide 1 of 10
Asmaralelana cover
Daendels Estella (COMPLETED) cover
Jenderal's Wife cover
Back to the Past? [ Tahap Revisi ] cover
Return of The Male Phoenix cover
The Grand Duke Who Stole the Sun [On Going] cover
DEWA PERANG MENGEJAR ISTRINYA PART 6 cover
Bad Empress cover
Duchess of Valtor cover
A Crown Between Lives  cover

Asmaralelana

40 parts Ongoing

Merelakan impian demi sebuah harapan orang tua, merelakan laki laki yang sudah bersamanya selama 3 tahun bersamam dengan sahabat masa kecilnya, serta menerima takdir yang sangat dadakan membuat mentalnya diacak acak. Latar belakang yang semulanya berbeda menjadi langkah awal perkenalan keduanya, pertemuan yang tidak sengaja membuatnya berjalan dengan jauh bersama sosok yang mau bersanding dengannya. "Kalaupun dia menyakitimu, jangan tutup hatimu dan menolak semua pria yang datang. Karena tidak semuanya seperti itu." *** NOTED! CERITA INI FIKSI! MURNI HASIL PEMIKIRAN PENULIS YANG TERINSPIRASI OLEH SESEORANG YANG SANGAT SAYA KAGUMI! PART ADA YG KEACAK DAN GABISA DI URUTKAN. BIJAK DALAM MEMBACA. Terimakasih sudah mau membaca❤️‍🔥🌷