Sungguh disayangkan saat Karina mulai melupakan yang lalu, justru sang tokoh utama yang masih singgah datang dengan takdir yang sukarela mempertemukan. Menatap yang di depannya dengan sarat penuh luka, begitupun sebaliknya. Keduanya diam tanpa berkata, saling meresapi dengan goresan rasa yang lagi-lagi tetap ada. Sudah lama sejak tiga yang lalu, dengan perbandingan pemikiran yang sudah saling dewasa. Maka biarkan keduanya yang melalui, menyelesaikan titik masalah mereka tanpa penghalang dan sebuah pembatas. Lantas kembali lagi seperti saat itu. Apa kali ini akan sesakit yang lalu? Karina tidak menjamin untuk hal tersebut. Biarkan waktu yang menjawabnya, dan membawa keduanya hingga akhir cerita nanti.All Rights Reserved