"Adil ka talino Bacuramin ka basengat ka jubata. Arus, arus, arus." -Dayak
*___*
Kita kembali mengenang cerita tahun 2018.
Setiap takdir punya alasan, kenapa hidup lebih mendapatkan penderitaan dari pada kebahagiaan? Hal itu terjadi karena terlalu banyak berharap yang belum tentu sama dengan pikiran sendiri. Hidup ini tidak ada yang berakhir dengan bahagia, semua sama, tetap sakit. Yang memiliki keluarga harmonis, sahabat terbaik bahkan kekasih pun juga akan berpisah. Entah karena maut ataupun perselisihan yang tak habis-habisnya.
Apa yang diharapkan di dunia ini? Semua hanyalah sementara. Hanya 'waktu' yang bisa dinikmati sekarang. Selagi kesempatan itu masih ada, maka jalanilah. Jangan berharap yang telah berlalu, mereka tidak akan mungkin kembali, menyesal juga tak akan mengubah semuanya.
Begitu juga dengan Syara, ia terlalu banyak berharap pada sesuatu hal yang belum tentu sama dengan direncanakan. Bahkan seorang Garen berhasil membuat 'waktu' tidak ada harga dirinya, ia meremehkan rencana orang lain hingga berakhir dengan penyesalan.
*___*
Warning!
Banyak adegan kekerasan, pembullyan, kata kata kasar dan lain-lain.
Saya mohon, jangan pernah berniat untuk plagiat cerita ini. Gimana susahnya membuat cerita, menyisihkan waktu dan tenaga! Tolong kerja sama nya!!!
Jika ada kesamaan dalam cerita, itu murni ketidaksengajaan.
Start : 2022
Finish : 2024
📌DALAM TAHAP REVISI
RUMAH TANPA ATAP
Rumahku kini sudah tidak beratap,
Ketika musim panas aku kepanasan,
Ketika musim hujan aku kehujanan,
tidak ada lagi atap yang menjagaku dari panasnya dan teriknya matahari
ataupun dinginnya air hujan,
RUMAH TANPA ATAP
Aku memiliki pilar yang kokoh,
maksudku pilar yang terlihat kokoh,
Ketika aku Lelah aku menyandarkan tubuhku di pilar itu, aku tau, pilar ini hapir roboh, pilar ini tidak sepenuhnya kokoh ,
ya pilar mana yang akan terus tetap kokoh, jika terus di terpa panas nya matahari ataupun dinginnya air hujan? tanpa adanya atap yang melindunginya ?
RUMAH TANPA ATAP
Happy reading, love you!💛💛💛