Benar kata orang , benci dan cinta itu hanya tersekat dinding tipis yang menunggu salah satu bergerak dan merubuhkannya dengan mudah . Terungkapnya alasan cowok itu menyakiti Key di masalalu justru menstimulasi rasa baru yang semakin asing tumbuh meliar . Ia telah jatuh sejatuhnya pada sosok itu , dan saat perasaan itu menunjukkan jalannya , perpisahan harus dengan kejam merampas semua dari Keisha . Tak ada pelangi , kupu-kupu , atau warna ungu karena yang tersisa hanya kabut , mendung , serta hujan badai tanpa akhir .
Satu tahun berjuang sendirian membuat Key hampir gila dan ingin menyerah . Berkali-kali berusaha membunuh hidup untuk benar-benar mengakhiri kata 'akhir' itu sendiri .
Namun , suatu hari ia tersadar alasan ia masih hidup sampai sekarang . Dia- My Boo - masih ditempat yang sama , menghirup oksigen yang serupa , beratap angkasa yang terhubung dengan semestanya .
Prisha nyaris menghabiskan dua windu hidupnya untuk mencintai seorang saja pria. Terjabak friendzone sedari remaja, Prisha tidak pernah menyangka jika patah hatinya gara-gara Paradikta menikah dapat membuatnya hampir mati konyol. Dia baru saja bebas dari jerat derpresi saat melihat Paradikta justru kembali ke dalam hidupnya dengan aroma-aroma depresi yang sangat dia kenali.
"Kamu pikir, kematian bakal bawa kamu ke mana? Ketemu Saniya? Kamu yakin udah sesuci dia? Jangan ngimpi Radi!"
"Mimpi? Ngaca! Bukannya itu kamu? Menikahi saya itu mimpi kamu kan?"
Dan, Prisha tahu jika Paradikta yang dua windu lalu dia kenal saat ini sudah tidak lagi ada.