Alair menempatkan kepalanya pada ceruk leher ziva yang teramat nyaman, sembari menghirup Lamat² bau khas vanila yang melekat pada tubuh gadis itu. "Tetap seperti ini, walau dunia berubah sekalipun" Ziva hanya tersenyum tipis menanggapinya. Ia bingung, ragu, serta resah akan keputusannya yang akan ia ambil. Entahlah ziva cape dengan keadaan yang selalu memporak-porandakan dirinya. Ziva berharap ia tidak gegabah mengambil keputusan fatal ini.All Rights Reserved
1 part