Story cover for Creamy Latte by revivalsw
Creamy Latte
  • WpView
    Reads 290
  • WpVote
    Votes 67
  • WpPart
    Parts 11
  • WpView
    Reads 290
  • WpVote
    Votes 67
  • WpPart
    Parts 11
Ongoing, First published Jan 21, 2022
"Ini cerita tentangku, dia, dan secangkir kopi."

Apakah terlalu klise? Terlalu pasaran? Ya, aku juga tahu. Namun memang itu kenyataannya.

Dari kopi, kami berusaha mengerti.

Dari kopi, kami belajar mencintai.

Dari kopi, kami berujung mati.

Lucu, ya?

Bohong jika aku bilang tidak membencinya. Tapi bohong juga jika aku bilang tidak merindukannya.

Dia, dan secangkir creamy latte.
All Rights Reserved
Sign up to add Creamy Latte to your library and receive updates
or
#265sendu
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 7
Secangkir Kopi Sebelum Pulang || END cover
Babymonster High School cover
You're Mine (Phasa) cover
Oktober, Senja & Kopi cover
Lamar Gue! cover
KOST 99 (END)  cover
Babymonster Rami || BLACK RAINBOW [END] cover

Secangkir Kopi Sebelum Pulang || END

48 parts Ongoing

Di tengah kepulangan yang tak bisa ditunda dan perasaan yang belum selesai diucapkan, dua orang bertemu untuk terakhir kalinya. Mereka duduk di sudut kedai favorit mereka, berbagi cerita dalam diam, tertawa kecil atas kenangan-kenangan lama, dan menyesap kopi yang rasanya lebih pahit dari biasanya-karena diseduh dengan perasaan yang tak ingin berpisah. Cerita ini bukan tentang cinta yang besar atau konflik yang dramatis, melainkan tentang hal-hal kecil yang sering kali paling membekas: tatapan terakhir, kalimat yang tertahan, dan secangkir kopi yang jadi pengantar seseorang untuk pergi-mungkin untuk selamanya, atau hanya sementara. --- Tema Cerita: Perpisahan dan penerimaan Kenangan yang membekas Kehangatan dalam hal sederhana Emosi yang tak selalu diucapkan "Secangkir Kopi Sebelum Pulang" adalah sebuah cerita bernuansa slice of life yang hangat sekaligus sendu, menggambarkan momen perpisahan yang sederhana namun penuh makna. Cerita ini sering kali dibalut dengan latar suasana sore menjelang senja, di sebuah kedai kopi kecil yang menjadi saksi bisu pertemuan terakhir dua insan yang pernah saling berarti.