PERHATIAN!
CERITA INI MENGANDUNG UNSUR KESEDIHAN, KEBAHAGIAAN, KEJUTAN, KEBAPERAN, DAN KEGEMASAN YANG BISA MEMBUATMU TERSENYUM, TERTAWA, JUGA MENANGIS TANPA SADAR.
SELAMAT MEMBACA! SEMOGA SUKA DAN SEMUANYA AKAN BAIK-BAIK SAJA :)
Memutuskan untuk pergi dari rumah tanpa ijin malah mendatangkan banyak pembelajaran bagi Zefan, pemuda 19 tahun yang sedang ragu dengan masa depannya. Pantai nan indah yang bisa digunakan untuk berkemah menjadi tujuan perjalanannya. Pasir nan putih juga lembut, laut biru yang jernih, dan dua bukit pengapit yang megah adalah persembahan dari pantai yang berada di Selatan Yogyakarta itu. Di tengah perjalanan, tanpa sengaja Zefan dipertemukan dengan tiga orang yang akan ikut bersamanya.
Ada Nindy, gadis cuek dan tomboy yang menjadi korban kejahilannya juga menjadi cinta pertamanya. Lalu ada Keisha, gadis cantik penyandang disabilitas dengan kisah sedihnya. Tak lupa, Mas Arga, pria dewasa dengan sejuta pengalaman dan rahasia yang bersedia menjadi tour guide mereka. Di perjalanan mereka saling mengenal, dekat, dan bersahabat baik. Rahasia, dan masalah hidup masing-masing mereka ceritakan ketika mereka harus memainkan kartu Truth or Dance. Sampai di mana sebuah misi harus mereka lakukan untuk menolong satu orang di antara mereka dengan masalah hidup yang berat. Misi itu langsung mereka lakukan selepas pulang berkemah. Namun, saat perjalanan pulang kabar duka menyelimuti mereka.
Siapa yang akan mereka tolong? Lalu misi apa yang akan mereka lakukan? Rahasia dan kejutan apa yang akan hadir di antara mereka? Bagaimana mereka menyelesaikan semuanya? Akankah titik terang berhasil mereka temukan? Akhir cerita apa yang akan mereka ciptakan?
Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal.
"Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak.
"Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi."
Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.