Alma dan Arka saling bersahabat. Sejak kecil, mereka selalu bermain bersama, melakukan berbagai hal nakal bersama, dihukum bersama, bahkan menangis bersama pun mereka pernah. Keterbiasaan itu membuat mereka saling menyayangi satu sama lain hingga dewasa. Alma sangat menyayangi Arka, begitu pula sebaliknya. Karena itu lah, Alma menjauhi segala hal yang berpotensi membuat mereka berpisah. Salah satunya adalah cinta. Alma dan Arka membuat perjanjian, untuk tidak saling jatuh cinta agar mereka bisa bersahabat selamanya. Arka setuju, sekalipun ketika membuat perjanjian itu, hatinya sedang patah karena nyatanya, dia telah jatuh cinta pada Alma. Tapi tak apa, karena apa pun itu, selagi Alma bahagia, Arka pasti akan melakukannya. Lalu, bukankah hidup harus tetap berjalan? Arka mengubur perasaannya, membuka hati pada gadis lain. Alma merasa senang ketika mengetahui Arka memiliki hubungan dengan seorang gadis. Sebagai sahabat, Alma mendukungnya. Hanya saja, ketika waktu Arka mulai terbagi, ketika perhatian Arka tak lagi hanya untuknya, Alma merasa kehilangan. Dan dia merasa semakin bingung ketika melakukan hal-hal konyol untuk menjauhkan Arka dari kekasihnya. Tapi hal-hal konyol itu lah yang menyadarkan Alma mengenai perasaannya. Alma jatuh cinta ternyata, pada Arka, sahabatnya, yang sayangnya... telah mencintai gadis lain.
"Dasar perjanjian sialan!"
Arshen berniat naik gunung untuk healing, tapi malah berakhir menjadi istri Sang Dewa Gunung tanpa dia sadari.
Sejak saat itu, Arshen mulai merasakan beberapa keanehan yang tak dapat dijelaskan.
Ketika mengetahui bahwa ada entitas asing yang mengikutinya pulang, dia memanggil seorang dukun untuk mengusirnya. Tetapi dukun tidak bisa karena entitas itu bukanlah setan, melainkan Dewa.
Arshen pasrah, "yaudah, selama ga nakutin, biarin ajalah."
Namun, apakah manusia dan entitas supranatural bisa hidup berdampingan dan -terlebih lagi- menjadi pasangan?
_______________
Original story
_______________