Story cover for Not A Coincidence by eccaramel_
Not A Coincidence
  • WpView
    Reads 3,315
  • WpVote
    Votes 941
  • WpPart
    Parts 52
  • WpView
    Reads 3,315
  • WpVote
    Votes 941
  • WpPart
    Parts 52
Ongoing, First published Jan 25, 2022
Dunia itu sempit, Arin sudah membuktikannya. Monoton, hidup Arin sebelum dirinya pindah rumah, itu benar-benar monoton. 

Arin berpikir, dirinya tak akan pernah mendapatkan pengalaman lagi setelah menjadi nolep sejak SMP. 

Mengeluh, mengeluh, mengeluh, adalah hal yang selalu di lakukan Arin. 

Namun keadaan menjadi berubah, kala gadis itu bertemu kembali dengan Alvero-seorang cowok tampan yang menjadi teman sekaligus musuh di masa kecilnya. 

Saat umur mereka 4 tahun, Alvero pernah mengigit jari kelingking Arin sampai berdarah. 

Saat mereka menginjak kelas 3 SD, Alvero pernah meninggalkan Arin sendirian di halte bus dimana hari itu sedang hujan. 

Saat hari kelulusan SD, Alvero pernah menyandung Arin, kala gadis kecil itu akan tampil untuk menari. 

Intinya, Alvero itu musuh bebuyutan Arin! 

-

"Lah kok lo sih, anjir!"

"Lo sape? Gue gak pernah merasa punya temen yang mukanya mirip monyet gini." 

"Seenggaknya ngaca ya."

"Lah?"

-

start : 26/01/22
end :


high rank! 

#8 in #annoying (27/01/22)
#2 in #alvero (27/01/22)
#1 in #alvero (01/02/22)
#6 in #yerin (19/02/22)
#4 in #yerin (23/02/22)
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Not A Coincidence to your library and receive updates
or
#509annoying
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
JEEVANA cover
I Just Want to Live in a Novel World cover
ASIMETRIS [NOMIN] cover
Yogurt Shake! cover
JENGGALA cover
Unwanted Fate  cover
FATED LULLABY  cover
Jenderal Tawanan Kaisar  cover
Sugar Mommy?! (GxG) cover
OMEGA EKSKLUSIF  cover

JEEVANA

63 parts Ongoing

"Gue terpaksa nikah sama lo, demi bayi yang ada di perut lo." Kata-kata itu jatuh seperti pisau yang menancap tepat di hati Kiana Alisha. Pernikahan yang seharusnya menjadi momen bahagia, kini hanya terasa seperti hukuman. Ia tidak diinginkan. Bukan sebagai istri, bukan sebagai seseorang yang layak dicintai. Pria di hadapannya, sosok yang dingin dan kasar, menikahinya bukan karena cinta-hanya karena tanggung jawab, Tatapan matanya tajam, seolah berkata bahwa semua ini hanya sementara. Bahwa setelah bayi itu lahir, segalanya akan berakhir semuanya. Namun, takdir selalu punya cara untuk mempermainkan hati manusia. Dalam kebencian, mungkin terselip perasaan yang tak terduga?