"Kalian semestanya Sabira, tapi kalo semestanya Sabira hancur gimana bisa Bira bertahan?" Sabira Abdias Pahlevi yang terasa hampa, rapuh dan hancur ketika mengingat keluarganya tak sehangat dulu. Keluarga Pahlevi, keluarga yang dulunya dilanda kebahagiaan tiada tara sejenak. Namun malam itu menjadi awal mula kisah hidup Sabira. Semuanya terasa pilu, dihampiri lara juga diselimuti oleh duka. Sabira lelah, semesta terasa sukar jika Sabira tapaki seorang diri. Ia hanya bisa berpura-pura tegar, bagai seri diparas hanyalah topeng. Seperti terasa dunia menuntut Sabira agar terlihat baik-baik saja. Sabira hanya mempunyai Sabian, sang Kakak yang mungkin sama hancurnya. Papa? Yang seharusnya saling menguatkan dan tetap menjadi panutan anak-anaknya, Papa yang seharusnya tetap papa Jeffrey yang dulu namun kini hilang entah kemana sifat Papanya yang dahulu. Sabira juga tak tahu itu. Setelah kian lama dunianya Sabira hancur, ia kembali menemukan semestanya. Rafasya, yang Sabira cap sebagai pusat dunianya. Namun bagaimana jika pusat dunianya kembali menghancurkan dirinya? ©mChaeyoung. Published 2023.
4 parts