"Terima kasih sudah menjadi istri cerdasku tanpa membuatku terlihat bodoh!" Kehadiran Ziana bukan hanya pelengkap dalam kehidupan Daffa. Ijab qabul yang diucapkan, ternyata memberikan Daffa kekuatan. Kehidupannya yang selama ini hanya bak sapi perah perlahan berubah. Ziana menemani Daffa memulai kehidupannya dari bawah nol. Mendampingi dan setia meskipun perlakuan mertua tirinya yang selalu mengistimewakan Anhari yang notabene anak kandungnya, seringkali membuat Ziana mengelus dada. Ujian bukan hanya dari Liana---sang mertua. Namun, kehadiran Zeva---mantan kekasih Daffa di masa lalu yang menjadi adik iparnya di dalam rumah itu, menimbulkan masalah baru. Zeva---istrinya Anhari yang memiliki kekayaan dan berprofesi sebagai model, diam-diam menggoda Daffa. Anhari baginya hanyalah gengsi karena pekerjaan yang dimiliki Anhari jauh lebih bagus dari pada Daffa. Akankah kesetiaan keduanya teruji hingga kehidupan mereka menuai bahagia? Atau salah satunya akan lelah dan menyerah?