Bebas Tanggungan [TERBIT] - Open PO sampai 6 Maret 2024
  • Reads 365,683
  • Votes 128
  • Parts 3
  • Reads 365,683
  • Votes 128
  • Parts 3
Complete, First published Feb 01, 2022
[Terbit di BIP Gramedia]
Coming soon to your bookstore on March 13th, insya Allah!

Katanya kerja di e-commerce enak karena gajinya besar, tapi tidak bagi Safira yang harus merelakan lebih dari setengah gajinya untuk bayar utang keluarga dan biaya hidup adiknya. Capek karena harus berhemat, capek hati juga karena melihat teman-teman sekantor yang hidupnya sudah jauh lebih sejahtera. Safira ingin hidup bebas tanggungan! 

Dan kemudian ada ide jenius dari sahabatnya: kenapa nggak cari calon suami aja supaya hidup kita ada yang nanggung? Akankah Safira mendapatkan kelegaan finansial yang dia harapkan, atau hidupnya malah tambah berantakan?


[Cerita Pilihan @WattpadChicklitID Desember 2022]


#ChicklitIndonesia
All Rights Reserved
Sign up to add Bebas Tanggungan [TERBIT] - Open PO sampai 6 Maret 2024 to your library and receive updates
or
#56bebas
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Thuis cover
Painting Scars (Pain Series #2) cover
5 Criteria To Be My Boyfriend cover
Hangatnya Ranjang Ayah Muda cover
Stuck! - Rewrite cover
AMPLITUDO (Stagnasi #4) cover
STILASI cover
Merrily Marry Me cover
Ex Cetera cover
Separate Us (Sudah Terbit) cover

Thuis

7 parts Complete

Anjani belum pernah merasakaan rasa penasaran sebesar ini. Ia begitu dibuat ingin tahu oleh seorang pria misterius, yang setiap pagi akan duduk di beranda rumah tua yang ia lewati. Pria itu, akan duduk di sana, dengan secangkir minuman yang masih mengepul sambil memperhatikan bunga-bunga di halaman rumah yang cukup luas itu dengan tatapan kosong. Pria yang wajahnya begitu tampan, dibingkai oleh mawar merah yang menjuntai dari atap beranda tempatnya bernaung setiap pagi. Terlalu indah dan hampir terkesan tidak nyata. Sayangnya, Anjani juga melihat ada sendu yang kuat di kedua netra pria itu. Rasa penasaran Anjani ternyata dikabulkan oleh semesta. Takdir memberikan kesempatan bagi gadis itu untuk berbicara berdua dengan si pria beranda. Namun ternyata, pria itu tak dengan mudah mengatakan siapa dirinya.